in

Kontingen Kesenian Dindikbud Demak Raih Juara Pertama di Borobudur Night Carnival 2022

Kontingen Demak dengan tarian cerita Dadung Awuk mampu membuat tim penilai dari panitia setempat kepincut.

Kontingen kesenian Demak dalam Borobudur Night Carnival di Magelang. (istimewa)

DEMAK (jatengtoday.com) – Kontingen kesenian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Pemkab Demak berhasil menjadi juara satu dalam kontes budaya even Borobudur Night Carnival 2022. Keberhasilan utusan dari Kabupaten Demak ini turut membawa nama harum daerah.

Plt Kabid Pembinaan Kebudayaan, Endra Faturrahman mengatakan, Borobudur Night Carnival tersebut adalah momen dalam menggaungkan budaya Kota Wali yang sarat dengan dunia kesenian rakyat.

“Dalam even seni budaya tingkat Provinsi Jateng ini kita tampilkan kesenian lokal sebagai ekspresi budaya daerah. Karena sifatnya karnaval atau carnival, maka kita pentas di depan panggung sembari berjalan,” katanya.

Dalam even yang berlangsung pada Sabtu (27/8/2022) itu, Dindikbud mengirimkan tim kesenian dengan mengusung tema tokoh legenda Mas Karebet atau Joko Tingkir dan Dadung Awuk. Berkat alur cerita Dadung Awuk ini dapat meraih juara satu.

Dalam even kesenian, biasanya mengirim tim kesenian barongan. Tapi, dalam even Borobudur tersebut Dadung Awuk jadi magnet kemenangan. Kontingen dari Demak merupakan salah satu peserta dari ratusan peserta dari kabupaten kota di Jateng.

Borobudur Night Carnival 2022 itu sendiri mengusung tema Gumebyaring Ratri ing Bumi Borobudur. Even ini sudah ada sejak 2018. Tujuannya adalah memberikan daya tarik wisata malam hari di kawasan Candi Borobudur.

Adapun, peserta yang ikut selain dari Kabupaten Demak adalah dari Kota Salatiga, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Pemalang, Kota Semarang, Kabupaten Kebumen, Kabupaten Semarang, Kabupaten Boyolali, Kabupaten Purworejo dan Kabupaten Cilacap.

Berdasarkan keterangan panitia, even tersebut sudah dua tahun vakum karena pandemi Covid-19. Maka, adanya even tahun ini membuat warga antusias mengikuti karnaval tersebut.

Adapun, rute Borobudur Night Carnival dimulai dari lapangan Kujon, kemudian melalui jalan Medang Kamulan, dan berakhir di terminal Borobudur. Peserta diberikan kesempatan untuk unjuk kebolehan selama lima menit.

Untuk kontingen dari Demak dengan tarian Dadung Awuk tampil ke depan panggung utama setelah penampilan dari Paskibra, kesenian dari Kota Semarang dengan tari warak ngendognya, serta pesona kain goyor dari Pemalang dan tari Kidung Serayu yang ditampilkan dari Kabupaten Banjarnegara.

Kontingen Demak dengan tarian cerita Dadung Awuk mampu membuat tim penilai dari panitia setempat kepincut. Tim Dadung Awuk pun berhasil menampilkan yang terbaik dan berhasil meraih juara.

“Tentu, kami bangga atas prestasi dari kontingen kami yang kita kirim ke acara Borobudur Night Carnival. Ini menunjukkan bahwa kita mampu menjadi yang terbaik dalam even-even seni dan budaya yang kita ikuti,” katanya.

Menurut Endra, bidang pembinaan kebudayaan yang sementara ini dipimpinnya tersebut akan terus berupaya memajukan corak kebudayaan Demak yang khas dan kompetitif. Karena itu, pembinaan akan selalu dilakukan demi terciptanya iklim kebudayaan yang bergairah dan berprestasi.

“Meraih prestasi dalam bidang kebudayaan perlu sebuah dorongan kuat untuk terus berkreasi dan berinovasi. Maka, para pelaku budaya ini kita dorong supaya memiliki kemampuan yang baik dalam berimprovisasi dan bekreasi dalam karya nyata,” ujarnya.

Dia menambahkan, Kota Wali bisa dikatakan sebagai gudangnya berkesenian dan berkebudayaan. Itu artinya, peluang yang besar bagi para pelaku seni budaya untuk terus menggali sampai sejauh mana potensi yang ada bisa digarap dengan baik dan telaten sehingga dapat menghasilkan karya-karya seni budaya yang berkualitas.(*)

Ajie MH.