SEMARANG (jatengtoday.com) – Kongres Perempuan Jateng melahirkan 7 butir maklumat. Nantinya, seluruh poin-poin yang telah digodok selama dua hari akan dijadikan pedoman dalam pemberdayaan perempuan. Meski begitu, ada beberapa poin yang perlu disempurnakan agar maklumat ini bisa diterapkan secara optimal.
Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Jateng, Heru Setiadhie menuturkan, 7 butir maklumat ini perlu segera disosialisasikan. Sebab, bukan hanya kaum Hawa saja, laki-laki juga harus terlibat.
“Soal memperkuat relasi sosial, misalnya. Apakah atmosfer sosial di tingkat keluarga sudah baik? Ketika kedua orang tua asyik memegang gawai, anak otomatis ikut-ikutan. Termasuk di lingkungan sekitar. Berkumpul, tapi tetap asyik dengan gawai,” ucapnya saat penutupan kongres, Selasa (26/11/2019).
Tujuh butir maklumat yang disepakati dalam Kongres Perempuan Jateng tersebut, antara lain:
1. Mendorong dan memberikan ruang yang seluas-Iuasnya kepada seluruh perempuan untuk terlibat aktif dalam pengambilan keputusan dan penentuan arah pembangunan.
2. Mendorong terciptanya relasi sosial yang aman, nyaman dan tidak diskriminatif dalam rangka meningkatkan pemberdayaan perempuan.
3. Mendorong perempuan untuk menempati posisi strategis di pemerintahan, dunia usaha, perguruan tinggi dan masyarakat.
4. Mendorong terwujudnya kerjasama yang kuat antara perempuan dengan pemerintah, dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi masyarakat, organisasi keagamaan dan komunitas dalam rangka mewujudkan pemerintahan yang adil, demokratis dan sejahtera.
5. Menguatkan kapasitas dan peran perempuan dalam membangun perdamaian, menghapus intoleransi, kekerasan, perdagangan perempuan, dan perkawinan anak yang telah menghambat pemberdayaan perempuan.
6. Mengkonsolidasikan dan mensinergikan seluruh pengetahun, karya, temuan, dan keterampilan perempuan untuk mendorong terwujudnya pemerintahan yang adil, demokrastis dan sejahtera.
7. Mendorong penghapusan norma sosial dan tradisi yang menghalangi perempuan untuk terlibat aktif dalam upaya mewujudkan tatanan sosial yang setara dan adil. (kom)
editor : ricky fitriyanto