MAGELANG (jatengtoday.com) — Klinik Fertilitas Indonesia terus melebarkan sayap. Terbaru, klinik kesehatan reproduksi ini membuka cabang baru di Muntilan, Kabupaten Magelang.
Cabang baru tersebut bernama Klinik Utama Amalia 3 Muntilan, berlokasi di Jalan Moh Yusuf, Semaken, Pucungrejo, Muntilan.
Dengan adanya klinik ini, masyarakat Magelang, khususnya yang berada di daerah Muntilan kini tidak perlu pergi jauh untuk melakukan program kehamilan seperti inseminasi buatan.
“Kami ingin membantu pasangan suami istri yang kesulitan mendapatkan buah hati,” ujar Head of Klinik Fertilitas Indonesia, Kemal Pasha Siagian, Senin (20/12/2021).
Kata Kemal, Klinik Fertilitas Indonesia sudah memiliki ratusan cabang, antara lain di Palembang, Solo, Sragen, Jakarta, Serang, Lampung, Samarinda. Rencananya akan segera dibuka cabang lain di kota-kota besar di Indonesia.
Salah satu dokter di Klinik Amalia 3 Muntilan, dr. Prakoso Adhi W, Sp.OG menjelaskan, kliniknya mempunyai program kehamilan (IUI) dengan metode mendekatkan sperma dengan sel telur secara natural di dalam rahim.
Tujuannya meningkatkan jumlah sperma yang berhasil sampai di tuba falopi. Dengan begitu, metode ini diharapkan mampu meningkatkan kesempatan sel telur untuk dibuahi sperma.
Selain tindakan inseminasi buatan, Klinik Utama Amalia 3 Muntilan juga bisa melakukan pemeriksaan analisis sperma dan konsultasi program kehamilan.
Pihak klinik berkomitmen menjamin keamanan, kebersihan, dan kenyamanan konsumennya.
Demi mendukung program pemerintah untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, Klinik Utama Amalia 3 Muntilan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat. Tersedia fasilitas cuci tangan hingga hand sanitizer.
Setiap pengunjung yang masuk diwajibkan memakai masker. Klinik juga sudah mengatur tempat agar pengunjung bisa menjaga jarak dan tidak berkerumun.
Sebagai informasi, Klinik Utama Amalia 3 Muntilan diresmikan oleh Bupati Magelang Zaenal Arifin. Saat peresmian itu dia sempat mengungkapkan data penelitian terbaru tentang gangguan kesuburan (infertilitas). (*)
editor : tri wuryono