SEMARANG (jatengtoday.com) – Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jateng mengklaim provinsi ini telah siap menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, 20 Oktober-2 November 2020 mendatang. Dari hasil babak kualifikasi PON, Jateng lolos 36 dari 37 cabor yang dipertandingkan.
Dari 36 cabor tersebut, Jateng sudah bisa mengirimkan 437 atlet. “Ini masih ada babak kualifikasi sampai April. Jadi estimasi total ada 500-an atlet yang lolos,” terang Ketum KONI Jateng, Subroto, Kamis (2/1/2020).
Terkait anggaran KONI untuk menghadapi PON, lanjutnya, sebenarnya telah disiapkan tiga altenatif. Yakni Rp 143 miliar, sesuai usulan awal KONI, Rp 112 miliar, dan Rp 83,5 miliar. Dari tiga pilihan itu, anggaran yang disahkan alternatif ketiga, yakni Rp 83,5 miliar.
Lebih lanjut, Subroto menjelaskan kesiapan Jateng yakni dengan melakukan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) bagi atlet dan cabang olahraga yang sudah mengantongi tiket ke PON, yang dimulai Januari ini. Jadi total waktu Pelatda sekitar 9 bulan dibagi dengan tahap Desentralisasi dan Sentralisasi.
”Pelaksanaan Pelatda Sentralisasi antara cabang olahraga tidak sama. Cabang unggulan akan menjalani sentralisasi lebih lama, karena ada target medali,” jelasnya.
Kriteria unggulan ada lima yakni pertama (target 3 emas), kedua (2 emas), ketiga (1 emas), keempat (harapan medali) dan kelima (untuk dapat medali harus berjuang ekstra keras). Ketika menyinggung kriteria kelima yang sangat kecil mendapatkan medali terjadi diskusi tentang diberangkatkan atau tidak, mengingat biaya ke Papua sangat mahal.
”Memang biaya mahal. Tapi jika tidak memberangkatkan atlet yang lolos dengan ranking kelima atau bahkan tujuh, bisa terancam sanksi dari KONI Pusat,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto