JAKARTA (jatengtoday.com) – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mendorong pembudidayaan cacing sutera atau tubifex untuk sebagai pakan alami yang diharapkan juga bisa meningkatkan produktivitas perbenihan komoditas perikanan nasional.
“Terkadang pakan alami ini suka dilupakan atau dikesampingkan, karena tidak semua orang telaten dalam budidaya pakan alami dan ada juga yang banyak menganggap sepele,” kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto, Selasa (4/8/2020).
Menurut Slamet Soebjakto, pembudidayaan pakan alami yang telaten merupakan kunci sukses pada awal melakukan pembudidayaan beragam komoditas ikan atau udang.
Ia memaparkan, tubifex atau cacing sutera, merupakan faktor yang penting karena kalau tanpa tubifex, produksi sejumlah benih akan terganggu, seperti pada komoditas benih lele dan patin dan juga gurame.
Bukan hanya tubifex, lanjutnya, pakan alami seperti, rotifera, artemia, moina ataupun daphnia ini juga merupakan suatu kunci untuk budi daya ikan ataupun udang. “Orang jarang sekali melihat padahal pakan alami punya peranan sangat penting atau bahkan dianggap sebagai pondasi dalam berbudi daya ikan,” ucapnya.
Potensi Bisnis
Slamet terus menekankan agar kegiatan budi daya pakan alami terus dikembangkan karena tubifex dan juga pakan alami lainnya seperti daphnia, cladosera, ke depannya punya potensi bisnis yang menarik bahkan bisa menjadi skala industri. Untuk mencapai itu semua, langkah pertama yang harus ditempuh yaitu input produksi, jelas diperlukan secara berkesinambungan.
Dia menambahkan, langkah kedua adalah volume sesuai seperti yang diperlukan, serta ketiga tentunya kualitas harus dijamin dan dijaga dengan sebaik mungkin. “Sebagai contoh kalau kita produksi tubifex biasanya kita dapat di saluran, kolam-kolam irigasi, maka biosecurity serta higienismenya kurang terjamin,” paparnya.
Sementara itu, Direktur Pakan dan Obat Ikan DJPB, Mimid Abdul Hamid, menambahkan budi daya pakan alami seperti cacing sutera sebagai salah satu pakan alami yang sangat strategis dalam mendukung produksi benih ikan nasional.
“Target produksi untuk ikan pada tahun 2020 kurang lebih sebanyak 6,2 juta ton, dan target itu mustahil tercapai jika kita tidak mempunyai benih yang berkualitas. Sementara untuk mendapatkan benih yang berkualitas, harus didukung juga dengan pakan alami yang berkualitas,” katanya. (ant)
editor : tri wuryono