in

Membatik dengan Ecoprint – KKN Mahasiswa Universitas Alma Ata Bersama UMKM di Cepiring

Ecoprint lebih ramah-lingkungan, bisa menciptakan peluang usaha mandiri.

Membatik dengan ecoprint, bersama mahasiswa UAA di Cepiring.

Desa Cepiring, Kendal – Sejumlah mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata menggelar pelatihan membatik dengan teknik ecoprint. Kegiatan ini ditujukan bagi 17 ibu-ibu di RT 06 RW 03, Desa Cepiring, Kendal, Jawa Tengah. Pelatihan berlangsung pada Selasa (29/8) dan mendapat antusiasme tinggi dari peserta.

Ecoprint memanfaatkan bahan alami seperti daun dan bunga sebagai pewarna kain. Tekniknya cukup sederhana, yakni dengan memukul-mukul daun ke kain hingga warnanya menempel.

“Kami ingin memperkenalkan ecoprint sebagai alternatif batik ramah lingkungan. Bahan-bahannya mudah didapat dan prosesnya simpel,” ungkap Nanda, pemateri dalam pelatihan itu.

Mahasiswa KKN-T Kelompok 2 Universitas Alma Ata bersama UMKM Desa Cepiring dalam pelatihan membatik dengan ecoprint. 

Dalam praktiknya, daun kenikir, belimbing, dan bunga kenikir ditata di atas kain. Kemudian dipukul pelan dengan palu kayu hingga meninggalkan motif. Setelah direndam larutan tawas dan dijemur, warna alami pun melekat permanen.

Pelatihan ini disambut antusias oleh ibu-ibu Desa Cepiring. Mereka berharap ecoprint dapat menjadi peluang usaha baru yang sekaligus melestarikan lingkungan.

“Kami senang belajar hal baru yang bermanfaat. Ecoprint bisa jadi produk unggulan UMKM desa,” ucap Istiana, ketua RT setempat.

Kegiatan tersebut diselenggarakan oleh mahasiswa KKN-T Universitas Alma Ata yang sedang menjalankan program pengabdian masyarakat di Desa Cepiring. Mereka tergabung dalam Kelompok 02 Kabupaten Kendal.

Tujuan penyelenggaraan pelatihan ecoprint adalah untuk memberdayakan masyarakat desa, khususnya ibu-ibu rumah tangga melalui transfer ilmu dan keterampilan. Diharapkan masyarakat mampu menciptakan peluang usaha mandiri yang berbasis potensi lokal.

Pelatihan berlangsung selama dua jam, dimulai pukul 19.00 hingga 21.00 WIB. Kegiatan diawali dengan penyampaian materi tentang teknik dasar ecoprint oleh Nanda. Setelah itu dilanjutkan dengan sesi praktik langsung oleh para peserta.

Peserta pelatihan terlihat sangat antusias dalam mengikuti setiap tahapan pembuatan ecoprint. Mereka secara aktif bertanya dan mencoba mempraktikkan teknik yang diajarkan.

Bahan dan peralatan yang digunakan dalam pelatihan turut difasilitasi oleh panitia. Bahan berupa kain, daun, dan bunga telah disiapkan. Sementara alat seperti palu kayu dibawa sendiri oleh peserta.

Menurut ketua RT setempat, Ibu Istiana, kegiatan ini sangat positif dan bermanfaat bagi warga. Selain mendapatkan keterampilan baru, pelatihan batik ecoprint juga sejalan dengan upaya pemberdayaan UMKM di Desa Cepiring.

Ia mengungkapkan bahwa ibu-ibu di wilayahnya merupakan kelompok yang aktif dan kreatif. Mereka sangat membutuhkan pelatihan-pelatihan seperti ini untuk mengasah skill dan menciptakan lapangan pekerjaan.

Acara ditutup dengan pemberian kenang-kenangan berupa produk ecoprint hasil karya masing-masing peserta. Mereka berfoto bersama sambil menunjukkan hasil kreativitasnya.

Menurut Eli Rahmawati, ketua kelompok KKN-T UAA, kegiatan serupa belum pernah dilakukan sebelumnya di Desa Cepiring. Oleh karena itu, ecoprint diharapkan bisa menjadi potensi unggulan baru UMKM desa.

Universitas Alma Ata setiap tahunnya mengirimkan 400+ mahasiswa melalui program KKN untuk mengabdi di berbagai lokasi. Program KKN hingga saat ini menjadi kegiatan wajib yang diikuti oleh mahasiswa. Tahun ini, UAA menerjunkan 600 mahasiswa yang berasal dari 4 fakultas berbeda dan diterjunkan di 4 kabupaten di provinsi Jawa Tengah, yakni Magelang, Kendal, Brebes, dan Pemalang.

Setiap tahunnya UAA melaksanakan program KKN dalam 2 periode yakni periode 1 pada Februari-Maret dan periode 2 pada Agustus-September. KKN-T UAA tahun ini membawa tema yaitu “Sinergi Optimalisasi Potensi Daerah untuk Ketahanan Pangan dan Kesehatan Keluarga dalam Upaya Percepatan Penurunan Stunting”.

Eli menambahkan, pihaknya berharap pelatihan ini dapat berkelanjutan dan memberi manfaat jangka panjang bagi warga. Mulai dari peningkatan keterampilan hingga permintaan pasar yang semakin meningkat.

Secara keseluruhan, program pelatihan batik ecoprint mendapat respon positif dari masyarakat Desa Cepiring. Hal ini terlihat dari antusiasme peserta dalam mengikuti sesi teori dan praktik pembuatan motif alami pada kain. [fn]

Finka Novitasari. Mahasiswi Manajemen, Universitas Alma Ata, Yogyakarta. Anggota KKN-T UAA 2023 Kelompok 02 Desa Cepiring, Kendal.