SEMARANG (jatengtoday.com) – Sepeda treadmill buatan warga Semarang viral di medsos. Disebut sepeda treadmill karena berbentuk sepeda namun dilajukan dengan cara berjalan diatas treadmill. Produk ini merupakan hasil paduan antara sepeda kayuh dengan mesin lari yang dimodifikasi.
Jatengtoday.com mencoba menelusuri pembuat sepeda unik tersebut. Dia bernama Sulaji, warga Kelurahan Brumbungan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang. Sulaji sehari-hari bekerja sebagai tukang tambal ban di Jalan Wotgandul, Pecinan, Kota Semarang.
Saat ditemui di kediamannya, Sulaji menceritakan proses pembuatan sepeda treadmill. Menurut dia, modal utamanya hanya sepeda bekas dan treadmill miliknya yang sudah tak terpakai.
Prosesnya pun tidak mulus dan cukup menguras waktu, tenaga, dan biaya. Bapak dua anak ini harus berkorban waktu di sela-sela kewajiban mencari nafkah. Berulangkali bongkar pasang sepeda treadmill agar sesuai dengan yang diinginkan.
“Saya buat dua bulan. Satu kali belum sempurna, dua kali juga masih kurang, yang ketiga kalinya baru jadi seperti ini,” tutur Sulaji, Rabu (23/9/2020).
Pembuatannya Rumit
Kesulitan pembuatannya terletak pada cara menggerakkan treadmill agar bisa sejalan dengan perputaran roda sepeda. “Saya mikir ini saja hampir satu bulan karena tak coba begini nggak pas, terus nanti dicoba lagi dengan cara lain,” imbuhnya.
Usahanya pun berbuah manis. Sepeda treadmill buatannya menjadi satu-satunya di kota ini. Tak ayal saat digunakan berkeliling, banyak yang terpukau. Videonya yang viral juga buatan warganet yang mencuri momen saat Sulaji asyik gowes.
Jika dilihat, sepeda buatan Sulaji memang berbeda dengan sepeda pada umumnya. Jika yang lain menggerakkan roda dengan pedal yang dikayuh, tetapi ini cukup menggerakan treadmill dengan cara berjalan diatasnya.
Sensasinya pun terasa lebih ringan karena seperti orang berjalan biasa. “Ini cukup jalan santai saja sudah melaju. Kalau pengen kenceng ya tinggal lari,” papar Sulaji.
Sepeda treadmill ini juga dilengkapi gir untuk mengatur tingkat kecepatan. Gir tersebut juga dirancang khusus untuk menyesuaikan kontur jalanan Kota Semarang yang kadang tidak rata.
“Kalau nggak diakali pakai gir nanti susah. Kan kadang jalannya ada naik turun, meskipun sedikit,” ungkapnya.
Pakai Bahan Bekas
Sejauh ini, Sulaji membuat sepeda treadmill untuk dia pribadi. Sesekali digunakan untuk berkeliling sambil olahraga.
Dia belum mempunyai niatan untuk membuat sepeda serupa atau jenis lain yang lebih unik. Alasannya karena bukan menjadi kendaraan utama, terlebih membutuhkan modal banyak.
“Ini saja bisa jadi karena bahannya bekas semua. Kalau bahannya baru, bisa mahal banget. Nggak sanggup. Kecuali ada orang yang minta dibuatkan,” pungkasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto