SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemuda kalem itu bernama Asprilla Wahyu Dona Dony, lulusan Prodi Broadcasting Udinus. Dia berbagi kisah dan pengalaman ketika memulai dunia kerja secara nyata. Salah satu hal yang tidak disangka adalah ketika saat ini ia menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) yakni sebagai tenaga peliputan di Kementerian Sekretariat Negara (Sesneg) Republik Indonesia.
“Saya lulusan Prodi Broadcasting D3 Udinus 2013. Saya menjadi ASN di bagian liputan di Kementerian Sekretariat Negara baru dua tahun lalu, yakni 2019. Bertugas di bagian liputan di kantor wakil presiden,” kata Dony, kepada jatengtoday.com, Kamis (15/4/2021).
Dony mengakui persaingan dalam dunia kerja saat ini sangat ketat. Begitupun ketika perekrutan ASN. Maka tidak ada kata lain selain memperkuat kapasitas keahlian agar bisa menang dalam persaingan.
“Semua tugas liputan di Kementerian Sekretariat Negara bisa dilakukan dengan mudah, karena ketika kuliah Broacasting di Udinus telah digembleng. Praktik liputan di media online, televisi, maupun radio. Sehingga begitu ditugaskan sebagai staf liputan ya sudah biasa. Sisanya bisa berimprovisasi,” ungkapnya.
Untuk bisa menjadi ASN di bagian liputan di Sekretariat Negara, menurutnya cukup berat. Proses seleksinya tidak mudah, karena diikuti oleh peserta dari seluruh Indonesia dan jebolan dari berbagai kampus ternama.
“Saat seleksi harus menyisihkan ratusan peserta lain,” tuturnya.
Tidak hanya Dony, Novis Anggi Ratnasari dan Waluyo Sutomo juga merupakan jebolan Broadcasting Udinus yang saat ini bertugas di Sekretariat Negara dalam kurun 2015, 2018, 2019. “Proses seleksi tenaga reportase memakan waktu cukup lama. Tapi Alhamdulillah, karena gemblengan dosen, saya terpilih dari ratusan peserta seleksi, ” imbuh dia.
Anggi menambahkan, bahwa kemampuan sebagai camera person, editor, direktur acara dan sutradara sudah memperoleh pengalaman ketika kuliah. “Kami menjadi apapun dalam tim liputan di sekretariat wakil presiden tidak masalah. Kami siap kerja,” jelas Anggi.
Senada, Waluyo menilai, Prodi Broadcasting sebagai program vokasi yang menekankan praktik di lapangan selama proses pembelajaran. “Saat kuliah, mayoritas praktik di lapangan. Begitu masuk di dunia kerja, kami ya hanya perlu penyesuaian dengan tim saja,” imbuh dia.
BACA JUGA: Mahasiswa Broadcasting Udinus dan BMKG Luncurkan Film Edukasi “Wayah”
Ketua Program Studi Broadcasting Udinus, Dr. Solichul Huda mengatakan, mahasiswa dibentuk menjadi tenaga siap kerja. Mereka kuliah itu seperti praktik kerja di perusahaan broadcasting. “Ini makna sesungguhnya vokasi,” ungkap Huda yang juga Pakar IT yang sering menangani kasus UU ITE tersebut.
Di Prodi Broadcasting ini ada laboratorium televisi, yakni TVKU dan Nada Radio Dian.
“Ini memang kami sediakan untuk mahasiswa Broadcasting. Sehingga kami yakin alumni Prodi Broadcasting D3 ini akan jadi pemenang. Seperti di Sekretariat Negara, mereka mampu menyisihkan ratusan pesaing. Padahal tentu saja pesaingnya banyak dari PTN,” tutur dia. (*)
editor: ricky fitriyanto