SEMARANG – Kisah serangan teror bom oleh para teroris di Jalan Thamrin Jakarta difilmkan dalam sebuah karya bertajuk ’22 Menit’. Film gubahan sutradara Eugene Panji dan Myrna Paramita dari Buttonijo Film ini tayang secara serentak di seluruh bioskop Indonesia pada Kamis (19/7).
Film yang diangkat dari kisah nyata penyerangan bom di Thamrin itu berdurasi sekitar 75 menit. Dalam film itu, digambarkan bagaimana upaya Kepolisian Republik Indonesia mengatasi serangan teror bom Thamrin hanya dengan waktu 22 menit saja.
Banyak aksi heroik yang terjadi sepanjang film diputar. Aksi bom dan baku tembak antara teroris dan aparat kepolisian menambah seru film tersebut.
Di Kota Semarang, penayangan perdana film 22 Menit disaksikan oleh sejumlah anggota TNI/Polri. Kapolrestabes Semarang, Kombes Pol Abioso Seno Aji bersama Dandim 0733 BS Kota Semarang Kolonel Inf M Taufiq Zega dan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi didampingi seluruh jajaran menyaksikan langsung penayangan film ini.
“Film ini diangkat dari kisah nyata kejadian bom Thamrin Januari 2016 lalu. Banyak sekali makna yang dapat diambil oleh masyarakat terkait penayangan film ini,” kata Abioso.
Abi menerangkan, film tersebut memberikan gambaran tentang bagaimana kekejaman para terorisme melakukan aksinya. Yang harus ditangkap adalah, seluruh masyarakat baik TNI, Polri, ulama, tokoh masyarakat, tokoh agama dan seluruh elemen harus bersatu melawan musuh bersama yakni aksi terorisme.
“Yang paling penting adalah, kita tidak boleh takut dengan aksi terorisme di negeri ini. Kita harus bersatu dan solid untuk melawan aksi itu dengan kemampuan masing-masing,” tegasnya.
Ketika seluruh elemen bangsa bersatu, maka aksi terorisme lanjut Abi tidak akan terjadi di Indonesia. Pihaknya optimis, aksi teror pasti akan hilang dengan bersatunya bangsa ini dalam melawan kejahatan luar biasa itu.
“Selain itu, dalam film ini juga diceritakan bagaimana kerja keras kepolisian dalam memberantas aksi terorisme. Tidak hanya di satu lokasi, jika ada kejadian maka seluruh jajaran melakukan gerakan yang sama untuk mengamankan dan melumpuhkan jaringan terorisme di berbagai tempat,” pungkasnya.
Sementara itu, Dandim 0733 BS Kota Semarang Kolonel Inf M Taufiq Zega mengapresiasi film 22 Menit tersebut. Menurutnya, film itu dapat menumbuhkan rasa cinta masyarakat kepada tanah air dan berupaya semaksimal mungkin untuk melindungi negeri ini dari ancaman terorisme.
“Apapun bentuknya, perbuatan yang akan merongrong kedaulatan bangsa Indonesia harus dilawan. Kita semua harus terlibat di dalamnya untuk melawan semua aksi itu,” ucapnya. (andika prabowo)
Editor: Ismu Puruhito