SEMARANG – Ketua Komisi Wasit PSSI yang juga Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono menerangkan jika Indonesia masih membutuhkan banyak tenaga wasit.
Hal itu disampaikan Condro saat menghadiri kegiatan kursus instruktur wasit di Hotel Candi Indah Semarang, Jumat (20/7).
“Saat ini, Indonesia baru memiliki sekitar 3000 wasit profesional. Padahal kita tahu sendiri, wilayah Indonesia sangatlah luas, sehingga jumlah itu masih terlalu kecil,” kata Condro.
Setidaknya, Indonesia lanjut Condro masih membutuhkan 20.000 wasit profesional yang dapat memimpin laga pesepakbolaan di negeri ini. Untuk itu, pihaknya mendorong semua pihak untuk mencari bibit-bibit wasit dan dididik dengan sebaik-baiknya.
“Untuk itu, kegiatan kursus instruktur wasit ini sangat penting. Nantinya, para peserta kursus dapat menerapkan ilmunya dalam mendidik wasit-wasit muda di daerah masig-masing,” tegasnya.
Para instruktur wasit ini lanjut Condro merupakan corong untuk mendidik wasit dalam negeri. Untuk itu, mereka harus mumpuni dalam bidang perwasitan.
“Instruktur wasit itu adalah tempat bertanya dan tempat mendidik anak-anak di daerah terkait teknik dan taktik pesepakbolaan. Jadi, harus paham benar mengenai ilmunya,” tegasnya.
Pada kesempatan kursus ini, pihaknya lanjut Condro menghadirkan wasit profesional berlisensi FIFA, Mr Nagi. Diharapkan para peserta dapat menimba ilmu sebanyak-banyaknya kepada mantan wasit Piala Dunia 2014 itu dan menggunakannya dalam mendidik calon wasit di daerah masing-masing.
“Saya sebagai Kapolda juga telah meminta para polisi muda untuk berlatih wasit. Di jajaran Polda Jateng, sudah ada 52 polisi muda yang digembleng menjadi wasit profesional,” terangnya.
Dalam PSSI lanjut Condro, ada dua hal yang menjadi tujuan utama. Pertama memajukan prestasi pesepakbolaan Indonesia ke kancah internasional, dan kedua adalah meningkatkan mutu serta kualitas wasit.
Untuk memajukan pesepakbolaan, Condro mengaku membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Karena permasalahan yang dihadapi sangat kompleks. Namun untuk menjadikan wasit nasional berprestasi, itu lebih mudah.
“Jadi saya memiliki cita-cita sebelum timnas Indonesia maju di tingkat internasional, wasit Indonesia sudah terlebih dahulu memimpin ajang Piala Dunia,” pungkasnya disambut tepuk tangan para peserta. (andika prabowo)
Editor: Ismu Puruhito