Selasa, Januari 19, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Ketidakjujuran Pasien Corona Merenggut Nyawa Dokter Muda

dr Indra sebelum berpulang adalah dokter yang menangani pasien Covid-19 asal Pemalang.

Jateng Today oleh Jateng Today
Selasa, 28 April 2020
di Headline, PENDIDIKAN - KESEHATAN
Reading Time: 5min read
Ketidakjujuran Pasien Corona Merenggut Nyawa Dokter Muda

Ilustrasi. Petugas memakamkan jenazah sesuai dengan protokol pemakaman jenazah pasien penyakit menular. ANTARA

BagikanTwit

SURABAYA (jatengtoday.com) – Ketidakjujuran pasien corona virus disease (Covid-19) kembali memakan korban. Seorang dokter di Surabaya harus kehilangan nyawa setelah terpapar corona dari pasien.

Suasana duka menyelimuti RSUD dr. Soewandhie, Kota Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/4) malam, ketika salah seorang dokter setempat meninggal diduga akibat terpapar virus corona penyebab Covid-19.

Sejumlah dokter, perawat serta tenaga medis lainnya terlihat berkumpul di parkiran rumah sakit setempat. Mereka terlihat berbaris, berjajar memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum dr. Berkatnu Indrawan Janguk sebelum jenazahnya dimakamkan di salah satu tempat pemakaman umum di Surabaya.

“Saya ikut berduka cita atas meninggalnya dokter Indra. Almarhum merupakan mahasiswa saya saat kuliah kedokteran di UWK (Universitas Wijaya Kusuma) Surabaya,” kata dosen tetap di Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya dr. Sukma Sahadewa, M. Sos, M. Kes.

Menurut Sukma, dokter asal Muara Teweh, Kalimantan Tengah yang meninggal itu semasa hidupnya memiliki kepribadian yang baik dalam pergaulan dan tekun dalam menjalankan tugasnya sebagai dokter.

“Dulu beliau sering main band bareng dengan saya. Makanya saya benar-benar kehilangan seorang teman seprofesi dan partner bermain musik,” katanya.

Hal sama juga dikatakan dosen dan senior almarhum lainnya di Universitas Wijaya Kusuma (UWK), Dr. Akmarawita Kadir., M.Kes. Ia mengatakan turut berduka cita atas berpulangnya dokter Indra yang merupakan mahasiswanya di UWK angkatan 2010.

“Kasihan, masih muda. Semoga arwahnya diterima disisi-Nya,” katanya.

Diketahui almarhum merupakan putra dari pasangan suami istri dari Suriawan Prihadi yang merupakan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Barito Utara, Kalimanten Tengah dan Inriaty Karawaheni, Asisten III Setda Barito Utara.

Penyakit Asma

Koordinator Protokol Kesehatan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, almarhum semasa hidupnya memang memiliki riwayat penyakit asma. Tiga pekan lalu, almarhum juga sempat melakukan tes swab di RSUD Soewandhie dan hasilnya dinyatakan positif Covid-19.

“Dia memang punya penyakit bawaan asma, terus kemudian kemarin itu awal swabnya positif Covid-19, terus dirawat sembuh sudah. Kemudian, swabnya negatif tiga kali,” kata Febria Rachmanita.

Bahkan, kata Febria, beberapa hari terakhir saat dirawat di ICU RSUD dr. Soewandhie, kondisi almarhum membaik. Bahkan, Senin (27/4) pagi kondisinya juga membaik. Namun kemudian, terjadi pembengkakan pada jantungnya sehingga meninggal dunia sekitar pukul 17.46 WIB.

Pasien Tak Jujur

Febria mengatakan dr Indra sebelum berpulang adalah dokter yang menangani pasien Covid-19 asal Pemalang. Namun karena pasien tersebut tidak mengaku kalau positif Covid-19, akhirnya almarhum ikut terpapar.

Padahal pertama kali almarhum ambil swab itu tiga minggu yang lalu dan hasilnya positif. Terus melakukan dua kali tes swab dan dinyatakan negatif. Tapi, ternyata tubuhnya tidak bisa membentuk imun sehingga nyawanya tidak tertolong.

Menurut dia, karena almarhum memiliki riwayat asma sehingga dimungkinkan seringkali membuka masker pada saat merawat pasien. Hal inilah yang kemudian almarhum cepat tertular virus corona.

Namun begitu, Febria berharap untuk ke depannya tidak ada lagi pejuang medis baik itu dokter maupun perawat yang terpapar hingga kehilangan nyawanya saat menangani pasien Covid-19.

“Perawat dan dokter adalah garda terdepan. Walaupun mereka menggunakan APD (alat pelindung diri) lengkap, tapi saya berharap tidak ada lagi pejuang medis yang terpapar hingga meninggal,” katanya.

Tenaga medis di Surabaya yang sebelumnya meninggal dunia akibat Covid-19 adalah Hastuti Yulistiorini, perawat senior di RS Siloam Hospital Surabaya. Hastuti meninggal dunia pada 16 April 2020.

Kasus adanya pasien tidak jujur sebelumnya juga telah terjadi di RSUP dr. Kariadi Semarang pada 17 April 2020. Saat itu ada sekitar 46 tenaga medis terdiri dari dokter spesialis, perawat, tenaga penunjang medis hingga non-medis di rumah sakit setempat terpapar Covid-19.

Kepada petugas, pasien yang datang berobat tersebut tidak mengatakan bahwa dirinya baru saja berpergian dari zona merah corona. Akibatnya puluhan tenaga medis tersebut tertular sehingga harus menjalani isolasi mandiri di Hotel Kesambi Hijau, Semarang selama 14 hari.

Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menyesalkan adanya pasien yang berbohong saat berobat karena ketidakjujurannya itu mengakibatkan puluhan tenaga medis RSUP dr Kariadi Semarang terinfeksi Covid-19.

Sebelumnya juga ada pemberitaan terkait dengan ketidakjujuran pasien di RSUD Purwodadi, hingga mengakibatkan 76 pegawai RSUD dinyatakan positif Covid-19 pada 10 April 2020.

Sementara itu, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengonfirmasi bahwa sebanyak 24 dokter meninggal akibat virus corona. Sedangkan Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadillah mengonfirmasi sekurangnya 16 perawat meninggal dunia terkait virus itu.

Kepala Negara juga menginginkan seluruh tenaga kesehatan mendapat APD terbaik dan sesuai standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ketua Umum PB IDI, Daeng Mohammad Faqih meminta penunjukan rumah sakit khusus dan pendistribusian alat pelindung diri (APD) untuk para tenaga medis lebih banyak lagi. (ant)

editor : tri wuryono

Trending Topic: dokter korban coronadokter meninggal karena coronamelacak jejak pasien coronapasien corona tak jujur
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Diduga Frustrasi, Pria Ini Nekat Terjun Bebas ke Sungai Bengawan Solo

Diduga Frustrasi, Pria Ini Nekat Terjun Bebas ke Sungai Bengawan Solo

19 Januari 2021
Jalur Kaligawe Tergenang, Dewan Minta Pemkot Segera Lakukan Penanganan

Jalur Kaligawe Tergenang, Dewan Minta Pemkot Segera Lakukan Penanganan

19 Januari 2021
Polri Identifikasi 40 Korban Sriwijaya Air

Polri Identifikasi 40 Korban Sriwijaya Air

19 Januari 2021
Jasad Bayi Kembar Tersangkut di Pintu Rumah Pompa Semarang

Jasad Bayi Kembar Tersangkut di Pintu Rumah Pompa Semarang

19 Januari 2021
Uji Coba KRL Solo-Jogja Mulai 1 Februari

Uji Coba KRL Solo-Jogja Mulai 1 Februari

19 Januari 2021
Donor-Plasma-Darah-Konvalesen-di-PMI-Solo

RSUD dr Moewardi Solo Gunakan Terapi Plasma Darah Konvalesen, Begini Hasilnya

19 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Ribuan Non ASN Pemkot Semarang Belum Gajian, BPKAD: Diupayakan Secepatnya

    Ribuan Non ASN Pemkot Semarang Belum Gajian, BPKAD: Diupayakan Secepatnya

    1063 share
    Share 425 Twit 266
  • Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2680 share
    Share 1072 Twit 670
  • Dipensiun Tanpa Pesangon, Sekuriti Bank Mandiri Semarang Tuntut Keadilan

    964 share
    Share 386 Twit 241
  • Perusahaan Pembuat Bingkai di Semarang Diduga Larang Karyawan Ikut FSPMI

    864 share
    Share 346 Twit 216
  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2657 share
    Share 1063 Twit 664
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk