TEMANGGUNG (jatengtoday.com) – Ancaman perubahan iklim dan cuaca ekstrem yang terjadi saat ini sangat lah nyata. Di mana karena keseimbangan alam kita terganggu akibat pola hidup manusia juga yang tidak baik, yang hal itu menyebabkan longsor dan banjir dimana-mana. Tidak hanya itu, hal ini juga mengancam pada kualitas dan kuantitas cadangan air bersih.
Wakil Ketua DPRD Jateng, Heri Pudyatmoko, dalam Sosialisasi Non Perda dengan tema “Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Cadangan Air Baku/Air Bersih” di kabupaten Temanggung, menyampaikan pentingnya langkah yang strategis dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas ait bersih tersebut.
“Jangan tunggu krisis terjadi, ini penting karena air bersih adalah kebutuhan utama dan hak yang harus di dapatkan masyarakat,” katanya. Ia juga mengungkapkan, dalam perubahan iklim ini tentu peran semua pihak apa lagi pemerintah dibutuhkan, kemudian masyarakat dan tidak kalah pentingnya peran kalangan anak muda dalam menjaga bumi dan air, demi keberlanjutannya.
“Kita tidak boleh abai dan ujungnya kecewa nantinya,” ungkapnya. Heri memberikan langkah yang dapat dilakukan dalam rangka mengurangi kemungkinan terjadinya krisis air bersih, yaitu:
Menghemat Air
Terlihat remeh, namun jika dilakukan dengan baik akan mempunyai dampak yang besar. Misalnya dengan mematikan kran air saat tidak digunakan atau dengan menghabiskan air minum yang ada di gelas. Selain itu, biasakan air yang telah digunakan bisa dipakai kembali, contohnya air dari cucian beras bisa digunakan untuk menyiram tanaman.
Tidak Membuang Sampah pada Saluran Air
Membuang sampah secara sembarangan di saluran air akan menyebabkan kualitas air akan memburuk. Membuang sampah di tempat sampah adalah langkah yang bijak untuk mengatasi masalah pencemaran air.
Reboisasi
Pohon mempunyai akar yang berfungsi untuk menyerap air ke dalam tanah. Semakin banyak pohon, maka cadangan air tanah makin banyak tersimpan. Menanam pohon atau reboisasi (penghijauan lahan) adalah salah satu upaya untuk mengurangi krisis air bersih.
Membuat Tempat Penampungan Hujan
Air hujan bisa digunakan sebagai sumber air alternatif. Membangun tempat penampungan air hujan di sekitar rumah tentu menjadi salah satu solusi untuk menambah ketersediaan air bersih sekaligus mengurangi kondisi krisis air bersih yang ada. Sosialisasi Non Perda ini dihadiri berbagai elemen masyarakat Temangung dari berbagai wilayah. (*)