in

Kebocoran Gas di Dieng Telan Nyawa, Walhi: Bukti Geo Dipa Tidak Siap K3

Kejadian seperti ini sangat berpotensi menimpa warga Karangtengah yang lokasinya berdekatan dengan lokasi sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geodipa Dieng.

Warga Desa Karangtengah, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah, hingga saat ini masih melakukan upaya penolakan terhadap proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa di kawasan Dieng. (dokumentasi warga)

WONOSOBO (jatengtoday.com) – Selain satu orang tewas, hingga saat ini masih ada delapan korban akibat kebocoran gas sumur pengeboran Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Geo Dipa Dieng. Mereka masih menjalani perawatan di RSUD KRT Soetjonegoro Wonosobo Jawa Tengah. Sejumlah korban dirawat di ruang ICU. Satu orang di antaranya dalam kondisi kritis.

Manajer advokasi dan kampanye Walhi Jawa Tengah Iqbal Alma menyayangkan  kejadian kebocoran gas beracun tersebut.

“Kejadian seperti inilah yang menjadi salah satu alasan mengapa warga Desa Karangtengah menolak pembangunan Powerplan PLTP unit 2 yang lokasinya berdekatan dengan pemukiman warga,” ungkapnya, Minggu (13/3/2022).

Dikatakannya, hal seperti itu telah menjadi kekhawatiran warga sekitar sejak lama. Insiden seperti ini, lanjut dia, tidak bisa dibiarkan begitu saja. Sebab, selain telah menelan nyawa, juga mengancam keamanan lingkungan warga sekitar.

“Tentu kejadian seperti ini sangat berpotensi menimpa warga Karangtengah,” katanya.

Senada, Dewan Daerah Walhi Jateng, Edo menambahkan, bahwa kejadian ini menjadi bukti bahwa Geo Dipa tidak siap dalam memenuhi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pegawainya. “Jika keselamatan terhadap pegawai saja tidak terpenuhi, apalagi tanggung jawab keselamatan bagi masyarakat sekitar,” ungkapnya.

BACA JUGA: Warga Tolak Proyek Pembangunan PLTP Geo Dipa Dieng

Manager RSUD Wonosobo Meining Issuryanti di Wonosobo, mengatakan dari tiga korban yang dirawat di ruang ICU tersebut, dua orang kondisinya sudah membaik dan satu orang masih kritis. Lima korban lainnya menjalani perawatan di bangsal biasa.

BACA JUGA: Satu Orang Tewas Diduga Keracunan Gas di Sumur Geo Dipa Dieng

“Dari lima korban yang dirawat di bangsal biasa, satu orang masih mengeluh merasakan pusing, sedangkan empat orang lainnya semakin membaik tanpa ada keluhan,” katanya.

BACA JUGA: Polisi Pastikan Situasi di Area Sumur PLTP Dieng Terkendali

Korban akibat keracunan gas H2S atau hidrogen sulfida yang terjadi di Dieng, Banjarnegara, Minggu (12/3), sebanyak sembilan orang dirujuk Puskesmas Kejajar ke RSUD Wonosobo, satu korban di antaranya meninggal saat masuk rumah sakit.

Meining menyebutkan korban meninggal dunia sudah dibawa ke rumah duka di Magelang.

Seperti diwartakan sebelumnya sebanyak sembilan pekerja  PLTP Dieng tersebut menjadi korban keracunan gas yakni Sulthon Amin warga Riau, Sutrisno (Tuban), Edi Yanuar (Cepu), Irfan Afandi (Tolili Barat), Agus (Kalikajar) , Mattew Sinaga (Bandung), Slamet (Banjarnegara), Endang, dan korban meninggal dunia atas nama Lilik warga Magelang. (*/ant)