SEMARANG (jatengtoday.com) – Kasus saling lapor terkait pelaksanaan MXGP 2019 di Kota Semarang berakhir damai. Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Jateng, Kadarusman akhirnya meminta maaf. Permintaan maaf itu disampaikan, karena dia merasa persoalan yang ada hanya masalah miskomunikasi antara IMI Jateng dan pihak event organizer (EO).
Kadarusman mengatakan permintaan maaf dilakukan setelah pihaknya bertemu dengan pihak PT Arena Sirkuit Internasional (ASI). Mereka membicarakan duduk persoalan yang ada.
“Ternyata ada miskomunikasi sehingga sempat menjadi persoalan. Setelah kami bertemu dan ada penjelasan, kami memutuskan untuk mencabut semua laporan yang pernah kami kirimkan ke aparat penegak hukum. Kami pun minta maaf kepada pihak PT ASI maupun kepada Pemkot Semarang, karena telah membuat laporan dan membuat masalah ini menjadi konsumsi media. Tidak ada maksud kami untuk mencemarkan nama baik seseorang maupun organisasi,” katanya, Jumat (24/1/2020).
Kadarusman berharap, dengan permintaan maaf, semua pihak bisa mamahami persoalan yang ada. Dirinya juga siap mendukung kegiatan-kegiatan lain yang berkaitan dengan olaharaga motor yang terselenggara di wilayah Jawa Tengah.
Menurutnya, persoalan yang ada ini menjadi pembelajaran bagi semua pihak, terutama untuk dirinya sendiri.
“Intinya kami akan support setiap kegiatan olahraga yang diselenggarakan IMI, demi kemajuan IMI Jateng maupun kemajuan olahraga di Jawa Tengah,” katanya.
Ketua IMI Jateng, Kadarusman pernah memberi pernyataan bahwa pelaksanaan Indo MXGP Motorcross Grand of Indonesia Seri Semarang tahun 2018 lalu di Mijen, masih menyisakan masalah.
Saat itu Kadarusman menuding pihak EO yakni PT ASI belum memberikan laporan pertanggungjawaban (LPJ) dengan tepat waktu. Padahal penyelenggaraan MXGP 2018 sudah dilaksanakan 7-8 Juli 2018, sementara batas waktu LPJ seharusnya akhir tahun 2018 lalu.
Bahkan tanggal 10 September 2018 lalu pihak IMI Jateng juga melaporkan persoalan ini ke Dit Reskrimsus Polda Jateng.
Sebagai upaya menyelesaikan masalah ini, Kadarusman pun siap mencabut semua laporan yang telah dia sampaikan ke aparat penegak hukum.
Sebagai ketua IMI Jateng, Kadarusman pun berharap masalah ini tak berlanjut dan semua pihak bisa saling memaafkan dan bisa kembali menjalankan tugasnya masing-masing.
“Permintaan maaf ini saya sampaikan karena memang ada miskomunikasi sebelumnya, sehingga kami ada kesalahan dalam bertindak baik secara organisasi maupun pribadi. Saya berharap ke depan masalah seperti ini tak terulang,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto