SEMARANG (jatengtoday.com) – Satgas Covid-19 menyebut Jateng menempati peringat pertama kasus aktif Covid-19. Yakni 10.494 orang. Disusul Jakarta 8.722 orang dan Jabar 7.774 orang. Data tersebut dibantah Pemprov Jateng.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengklaim dari hitungan Dinas Kesehatan Jateng, kasus aktif Covid-19 di Jateng hanya 7.463 orang.
“Makanya saya kaget, katanya kita paling tinggi. Kita belum sampai ke sana. Bayangkan, bedanya banyak sekali sampai 3.000 data,” katanya, Selasa (24/11/2020).
Dikatakan, perbedaan itu bisa jadi karena ada delay input data. Dari pengecekan tanggal 1-10 November 2020, ada 809 data delay yang ditempelkan sebagai data tambahan. Bahkan, dia juga menemukan ada 18 nama yang tes sejak bulan Juni, baru dimasukkan dalam rilis tersebut.
Pihaknya sudah berkomunikasi dengan pemerintah pusat terkait perbedaan data ini. Dia juga sudah memerintahkan jajarannya untuk melakukan clearance data dan berkomunikasi dengan pemerintah pusat agar semua data bisa dicek dengan benar.
“Kami minta teman-teman untuk clearing data dengan pusat. Kalau ada data terlambat itu tidak apa-apa, tinggal ditambahkan. Iya, terpenting bisa ditambahkan atau dimasukkan agar publik atau masyarakat bisa tahu. Jadi itu karena delay, dan itu bukan data harian,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengakui, memang ada peningkatan kasus aktif Covid-19 di daerahnya. Tingginya kasus positif di Jateng karena tingkat tes juga tinggi. Sekarang, tes PCR di Jateng sebanyak 1.416 orang per satu juta penduduk per minggu. Angka ini melebihi target WHO sebanyak 1.000 orang per satu juta penduduk.
“Misalnya saya sebutkan, pada minggu ke-4 Oktober tes PCR Jateng 625 per 1 juta penduduk, naik menjadi 809 per 1 juta penduduk pada minggu 1 November dan sekarang mencapai 1.416 per 1 juta penduduk pada minggu ke-2 November. Meski kasus tinggi karena tes digencarkan, tapi untuk tempat tidur, ICU masih aman. Beberapa rumah sakit juga melakukan penambahan,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Jateng, Yulianto Prabowo membenarkan bahwa ada perbedaan data dengan pemerintah pusat. Pihaknya mengatakan akan terus berkoordinasi untuk menyelesaikan persoalan itu.
Yulianto merinci, sebanyak 3.551 pasien terkonfirmasi Covid-19 di Jateng dirawat di rumah sakit. Sementara 3.944 pasien menjalani isolasi mandiri.
“Kalau ketersediaan ICU untuk pasien Covid-19 masih mencukupi,” ucapnya.
Dari 402 ruang ICU untuk pasien Covid-19, yang terpakai 253 ruangan (62,9 persen). Adapun total ruang isolasi rumah sakit Covid-19 sebanyak 5.124 dan baru terpakai 3.889 (75,9 persen). (*)
editor: ricky fitriyanto