in

Bank Jateng Dukung Peternak Lebah Wujudkan Kampung Wisata Klanceng di Sragen

Bank Jateng siap memberikan dukungan pembiayaan dengan bunga sampai 2% per tahun.

Bank Jateng siap memberikan dukungan pembiayaan dengan bunga sampai 2% per tahun. (istimewa)

SRAGEN (jatengtoday.com) — Bank Jateng mendukung peternak lebah madu klanceng mewujudkan Kampung Wisata Klanceng di Taman Asri, Kroyo, Karangmalang, Sragen.

Selama ini, sebagian besar warga RW 014A Taman Asri membudidayakan lebah yang menghasilan madu klanceng. Deklarasi Kampung Klanceng ini dilakukan Jumat (17/12/2021) lalu.

Pemimpin Cabang Koordinator Bank Jateng Surakarta, Jaka Nur Sahid, melihat peluang tersebut. Menurutnya, budidaya lebah ini bisa dikembangkan sebagai klaster ekonomi di Sragen dan mungkin satu-satunya di Jawa Tengah.

Dia menegaskan, untuk potensi itu Bank Jateng siap mendukung program kampung mandiri itu dengan memberikan dukungan pembiayaan dengan bunga sampai 2% per tahun.

Di sisi lain, Pemimpin Cabang Bank Jateng Sragen, Retno Tri Wulandari akan mendorong usaha tersebut untuk lebih berkembang baik, karena potensi penjualan madu saat ini sangat diminati.

“Saat pandemi seperti ini, madu jenis ini selain meningkatkan daya tahan tubuh juga sebagai salah satu alternatif menyembuhkan penyakit. Badan sehat, usaha lancar dan penghasilan meningkat,” ungkapnya.

Menurut salah satu peternak lebah klanceng sekaligus inisiator Kampung Klanceng, Eko Wijiyono, madu klanceng memiliki banyak kelebihan dibandingkan madu lain.

“Manfaatnya lebih kuat madu klanceng dibandingkan madu biasa dan bisa mengobati penyakit gula. Orang dengan gula tinggi dalam sebulan mengonsumsi madu klanceng rutin maka kadar gula darah bisa normal. Bila dicampur dengan cairan jeruk nipis bisa menghancurkan kolesterol dan yang paling ampuh untuk meningkatkan vitalitas pria,” jelasnya

Madu ini harganya cukup mahal. Setiap 1 kg madu klanceng dijual dengan harga Rp350.000. Eko menjual madu klanceng dengan ukuran kecil, yakni 250 ml dengan harga Rp150.000 per kemasan.

Lebah klanceng tidak menyengat sehingga dianggap tidak berbahaya, terutama bagi anak-anak. Lebah-lebah itu didatangkan dari Palembang satu paket dengan glodoknya.

Satu paket lebah plus glodoknya bernilai Rp1,5 juta. Lebah itu menempati glodok itu secara alami dengan dipancing makanan kesukaan lebah klanceng.

Supaya panen lebih cepat maka disiapkan vetegasinya sebagai sumber makanan lebah, yakni bunga air mata pengantin, bunga santos, bunga porana, bunga kaliandra, kayu damar, akasia, dan gaharu.

Dengan penyiapan vegetasi tersebut maka madu bisa diproduksi setiap dua bulan sekali. Setiap satu glodok bisa memproduksi 1 kg madu.

“Ke depan, kami bisa mengembangkan Taman Asri ini sebagai Kampung Wisata Klanceng. Orang datang dan bisa langsung menyedot madu dari glodoknya dengan cukup membayar Rp25.000 per orang,” ujarnya. (*)

editor : tri wuryono

Baihaqi Annizar