SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebuah perkampungan padat penduduk di RW III Kelurahan Jomblang, Kecamatan Candisari, Kota Semarang secara swadaya menginisiasi terbentuknya ‘dapur umum’.
Setiap hari dapur tersebut menyediakan makan dan minum secara prasmanan. “Bagi yang membutuhkan, silakan, semua orang boleh ambil,” ucap Ketua RW III Suryo Setiawan saat ditemui, Rabu (22/4/2020).
Menurutnya, sebagian besar penduduk RW III Kelurahan Jomblang bekerja di sektor informal yang pendapatannya sangat terdampak akibat pandemi Covid-19.
Dia menyebut, banyak warga yang menjadi buruh dan karyawan tapi di-PHK, kuli bangunan sedang tidak ada job, sopir mikrolet sepi penumpang, penjual nasi kucing tak ada pelanggan, dan masih banyak yang lainnya.
Sampai akhirnya dibentuklah dapur umum, tepatnya pada Kamis (16/4/2020). Sehingga sekarang sudah berjalan sekitar satu minggu.
“Kami bergerak bersama agar saling merasakan bahwa ternyata masih banyak saudara-saudara kita yang membutuhkan,” imbuh Suryo.
Swadaya Masyarakat
Semua kebutuhan dapur seperti beras, minyak goreng, dan sayuran didapatkan dari swadaya masyarakat RW III. Warga yang merasa mampu tergerak untuk saling membantu.
“Ada juga warga yang bantu menyumbang ikan asin, dan tempe. Pokoknya semua bantuan kami terima,” ucap Suryo. Bahan-bahan tersebut diolah menjadi beragam menu makanan.
Dalam sehari, rata-rata dialokasikan 6-8 kg beras berikut lauknya. “Sementara patokan kami ya beras itu. Kalau 1 kg bisa dibuat 10 porsi berarti ada sekitar 60-80 porsi per harinya,” imbuhnya.
Menurut Suryo, adanya dapur umum ini juga untuk menjembatani warga yang kurang mampu tapi belum terjangkau bantuan pemerintah. (*)
editor: ricky fitriyanto