in

Kacang Hijau Sarimulyo Sejahterakan Petani

Panen kacang hijau di Kabupaten Demak pastinya sudah ditunggu-tunggu oleh petani beserta keluarga sebagai hasil kerja keras yang telah mereka upayakan selama ini.

DEMAK (jatengtoday.com) – Sentra produksi kacang hijau pulau Jawa merupakan penghasil utama kacang hijau di Indonesia, karena memberikan kontribusi 61 persen terhadap produksi kacang hijau nasional.

Sebaran daerah produksi kacang hijau adalah NAD, Sumatera Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan, NTB dan NTT. Total kontribusi daerah tersebut adalah 90 persen terhadap produksi kacang hijau nasional dan 70 persen berasal dari lahan sawah.

Potensi lahan kering daerah tersebut yang sesuai ditanami kacag hijau sangat luas. Tantangan pengembangan kacang hijau di lahan kering adalah peningkatan adalah peningkatan produktivitas dan mempertahankan kualitas lahan untuk berproduksi lebih lanjut.

Pengembangan kacang hijau pada lahan kering harus disesuaikan dengan pola tanam wilayah setempat. Karakteristik kacang hijau pada lahan kering,ditanam pada musim kemarau sesudah komoditas utama yaitu padi gogo atau jagung.

Kacang hijau yang ditanam sebagai tanaman ketiga untuk lahan kering beriklim basah dengan pola padi gogo-jagung-kacang hijau, padi gogo-kedelai-kacang hijau, atau jagung-kedelai-kacang hijau. Pada lahan kering beriklim kering ditanam dengan pola jagung-kacang hijau dan atau kacang tanah-kacang hijau.

Panen kacang hijau di Kabupaten Demak pastinya sudah ditunggu-tunggu oleh petani beserta keluarga sebagai hasil kerja keras yang telah mereka upayakan selama ini. “Mudah-mudahan hasil panennya baik dan memuaskan. Harga jualnya sesuai yang diharapkan, sehingga bisa meningkatkan kesejahteraan para petani,” kata Bupati Demak Hj dr Eistianah saat membuka acara Farmers Field Day Kacang Hijau di Desa Sarimulyo Kecamatan Kebonagung.

Menurut bupati, sektor pertanian menjadi sektor terpenting dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Demak, mengingat sebagian besar masyarakat Demak menggantungkan hidupnya pada sektor pertanian.

“Selain padi, komoditas unggulan yang dikembangkan di Kabupaten Demak adalah kacang hijau dan bawang merah,” ujar Bupati didampingi Plt Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Demak Agus Herawan.

Tahun 2021, luas panen kacang hijau di Kabupaten Demak mencapai lebih dari 24 ribu hektar dan menghasilkan 1,07 ton per hektare. Harga jual yang tinggi, berkisar Rp 18.000 – Rp 20.000 sangat menguntungkan petani dalam meningkatkan kesejahteraan.

Teknik budidaya yang mudah dan murah, dengan sedikit membutuhkan irigasi sangat cocok dikembangkan di Kabupaten Demak. Hal inilah yang membuat komoditas kacang hijau merambah ekspor ke berbagai negara. Ini artinya komoditas kacang hijau mampu bersaing di dunia internasional.

Pemerintah Kabupaten Demak sendiri terus melakukan berbagai upaya percepatan tanam di Kabupaten Demak jelas Bupati kemudian. Salah satunya dengan Penerapan Teknologi Pertanian Cerdas Iklim atau Climate Smart Agriculture (CSA) dan penggunaan bibit Kacang Hijau unggul.

Hasilnya, panen kacang hijau di lahan Poktan Manduro dan Poktan Dworowati, Desa Sarimulyo, Kecamatan Kebonagung dapat menghasilkan provitas sebesar 1,7 ton per hektare. Jumlah ini lebih besar dibandingkan dengan cara konvensional dengan provitas 1,1 ton per hektare.

“Maka dari itulah, saya sangat berharap seluruh petani yang ada di Kabupaten Demak dapat meniru keberhasilan sedulur petani Desa Sarimulyo,” kata Bupati Demak.

Bupati menekankan bahwa di era sekarang, petani harus cerdas dan inovatif, serta mampu memanfaatkan teknologi yang berkembang saat ini sehingga produksi bisa maksimal, harga jual pun akan stabil.

“Petani Demak harus dapat mandiri dan pintar membaca peluang. Maksimalkan pemanfaatan teknologi informasi untuk memasarkan hasil tanam secara kekinian,” ujarnya.

Guna mewujudkan kemandirian pangan, bupati mengajak semua pemangku kepentingan terus bersinergi. Menjalin koordinasi dan komunikasi lintas sektoral, mulai dari tingkat instansi, penyuluh Pertanian dengan kelompok tani harus dilakukan, sehingga petani Demak akan semakin sejahtera. (*)