SEMARANG (jatengtoday.com) – Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN) fokus melakukan penetrasi di 10 provinsi untuk memenangkan paslon Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Hal tersebut dikatakan Dewan Pengarah JKSN, Khofifah Indar Parawansa usai Deklarasi JKSN Jawa Tengah untuk Pemenangan Joko Widodo-Ma’ruf Amin di UTC Semarang, Minggu, (18/11/2018).
Ke 10 provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Pihaknya akan terus melakukan perluasan jaringan pendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf seperti deklarasi dukungan di daerah-daerah yang dihadiri oleh penggerak dari seluruh kabupaten/kota.
“Bagi yang sudah menjadi bagian tim pemenangan Jokowi-Ma’ruf, ini adalah penguatannya, bagi yang kemarin masih masuk kategori ‘swing voters’, mudah-mudahan pilihannya makin kuat,” ujarnya.
Khofifah berharap setiap peserta yang hadir pada Deklarasi JKSN di tiap daerah bisa menjadi “influencer” dan “speaker”. Mereka diharapkan bisa menyampaikan pesan mengenai kesuksesan pemerintahan Jokowi serta mampu melawan kampanye hitam dan hoaks.
“Mereka harus punya kemampuan untuk menjawab dengan basis informasi yang lebih update,” ujarnya.
Dijelaskan, JKSN merupakan salah satu bagian dalam membangun demokrasi yang lebih berkualitas, bermartabat, dan saling menghargai satu dengan yang lain.
Siang itu, Deklarasi JKSN Jateng dihadiri Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Koalisi Indonesia Kerja Erick Thohir, dan sejumlah ulama dari berbagai daerah di Jateng.
Ketua Umum JKSN Kiai Haji Roziqi menambahkan JKSN Jateng akan semakin memperkuat mesin pemenangan Jokowi-Ma’ruf, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Ditegaskan, anggota JKSN tidak hanya dari kalangan kiai dan santri saja. Melainkan semua komponen masyarakat yang mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf seperti pengusaha, pedagang, pendidik, petani, nelayan, dan para profesional yang punya visi misi yang sama dengan JKSN.
“JKSN melakukan kegiatan pemenangan pasangan Jokowi-Ma’ruf mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi secara sistemik serta terukur,” ujarnya. (*)
editor : ricky fitriyanto