DENPASAR (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng meraih peringkat ketiga Anugerah Budhipura 2019. Penghargaan diserahkan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI M Nasir kepada Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen, pada Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) ke-24, di Lapangan Nitimandala Renon, Denpasar, Bali, Rabu (28/8/2019).
Untuk tingkat kabupaten/ kota, Kabupaten Wonogiri mendapat peringkat kedua, dan Kota Tegal juara ketiga. Sebelumnya, berdasarkan hasil tahap pengukuraan IDSD, Provinsi Jateng masuk nominator yang berhak maju dalam tahap presentasi bersama dengan Provinsi Riau, Sumatera Selatan, Jawa Barat, DIY, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan.
Anugerah Budhipura merupakan penghargaan yang diberikan kepada Pemprov sebagai apresiasi atas prestasi dalam penguatan sistem inovasi di wilayahnya, dalam pembinaan kabupaten dan kota, baik dalam bentuk kebijakan, fasilitasi sumber daya, maupun penciptaan iklim kondusif bagi pengembangan dan penguatan inovasi pada kabupaten dan kota. Sehingga dapat dihasilkan inovasi dengan nilai tambah, dalam bentuk komersial, ekonomi maupun sosial-budaya, sehingga berdampak kepada peningkatan daya saing dan kesejahteraaan masyarakat yang tinggi dan berkelanjutan.
Penilaian Anugerah Budhipura dilaksanakan melalui dua tahap. Yaitu tahap pengukuran indeks daya saing daerah (IDSD) dan tahapan presentasi. Pengukuran indeks daya saing daerah (IDSD) diharapkan dapat menggambarkan kondisi dan kemampuan suatu daerah dalam mengoptimalkan seluruh potensi yang dimilikinya melalui peningkatan produktifitas, nilai tambah dan persaingan baik domestik maupun internasional demi kesejahteraan yang tinggi dan berkelanjutan.
“Di era globalisasi ini kan menuntut pemerintah daerah untuk siap menghadapi persaingan yang semain ketat dan mampu beradaptasi dengan perubahan zaman. Pemprov Jateng tentu harus adaptif dan inovatif untuk memanfaatkan potensi yang dimiliki guna mempercepat pembangunan,” kata Gus Yasin, sapaan akrab Taj Yasin Maimoen.
Kemampuan daya saing, imbuh Gus Yasin, menjadi salah satu parameter dalam konsep pembangunan daerah berkelanjutan. Semakin tinggi tingkat daya saing suatu daerah, maka tingkat kesejahteraan masyarakatnya pun semakin tinggi.
“Tentu, penghargaan ini menjadi kebanggaan sekaligus memotivasi agar kita bisa lebih baik lagi ke depan,” tandasnya.
Kepala Bappeda Jateng Prasetyo Aribowo menambahkan, spirit inovasi baik dibidang pelayanan publik, tata kelola pemerintahan dan inovasi lainnya yang menjadi kewenangan daerah termasuk inovasi produk/masyarakat dan perguruan tinggi, contohnya krenova terus digelorakan.
“Itu sebabnya kita selalu masuk tiga besar peringkat nasional. Tahun depan kita targetkan yang terbaik,” harapnya. (kom)
editor : ricky fitriyanto