JAKARTA (jatengtoday.com) – Kontingen Jateng harus puas menempati posisi kedua dalam gelaran Pekan Paralimpic Pelajar Nasional (Peparpenas) IX 2019 di Jakarta. Berjuang keras hingga detik terakhir, para atlet penyandang disabilitas Jateng tak kuasa menggeser Jatim.
Total, Jateng mengumpulkan 13 medali emas, 8 perak dan 4 perunggu. Sementara Jatim tampil sebagai juara umum dengan 17 medali emas, 2 perak dan 1 perunggu. Papua yang menempel Jateng sempat membuat khawatir, namun akhirnya finish di peringkat tiga dengan 11 medali emas, 8 perak dan 6 perunggu. Posisi keempat dan lima ditempati Kalimantan Selatan dan Jabar.
Di hari terakhir Selasa (12/11/2019), Jateng mampu menambah empat medali emas dan lima perak. Empat medali emas dipersembahkan Muhammad Dimas dari cabor atletik nomor lari 200 M T11 putra.
Masih dari lintasan atletik yang berlangsung di Stadion Soemantri Brodjonegoro, Iqbal Rizky P merebut emas nomor lari 200 M T37 Pa. Dari cabor renang, Tara Athaya Yasykur menjuarai nomor 50 M Bebas TN Pi.
Satu emas lagi dipersembahkan pasangan M. Bintang Satria H / M. Afrizal Syafa dari arena Boccia nomor Pairs Open Pa.
Sedangkan medali perak di hari pamungkas diperoleh Zalwa D (Atletik 200 M T20 Pi), Pria Wibawa (Renang 50 M Gaya Bebas TD Pa), Erika Kurnia Sari (Renang 50 M Gaya Bebas TN Pi), Ananda Setya K.D (Renang 50 M Gaya Bebas TRW Pi) dan Febriyanti Vani R/Septiya N dari Boccia Pairs Open Pi.
Komandan kontingen Jateng, Kuncoro DW mengatakan, apa yang diperoleh para atlet Jateng di ajang multievent ini sudah sangat maksimal. Diakui, beberapa nomor yang ditarget medali emas gagal terealisasi karena perubahan teknis lomba yang sulit diantisipasi.
“Ada banyak nomor yang digabungkan atau open, padahal sebenarnya menjadi tidak apple to apple atau tidak berimbang, karena kategorinya sebenarnya berbeda namun tetap dipaksakan dilombakan. Ini baru kali pertama terjadi dan para atlet Jateng banyak dirugikan. Tapi sudahlah, kita ucapkan terima kasih atas perjuangan keras atlet, pelatih dan ofisial kontingen Jateng. Dan mohon maaf Jateng gagal mempertahankan gelar juara umum,” tandasnya.
Sementara Ketua National Paralympic Comittee (NPC) Jateng, Priyano mengakui Jatim menjadi kontingen yang diuntungkan dengan perubahan nomor-nomor tersebut. “Memang tidak fair dan kita sudah protes pada panitia. Tapi kita tetap respek dan memberikan ucapan selamat pada Jatim yang menjadi juara umum,” tegasnya.
Dikatakan, pada Peperpenas kali ini prestasi kontingen peserta cukup merata. Perolehan medali sangat ketat. “Dari 34 provinsi, 28 provinsi di antaranya dapat medali. Cukup merata,” imbuhnya.
Peparpenas IX/2019 DKI Jakarta total mempertandingkan enam cabang olahraga yakni atletik, renang, boccia, tenis meja, bulutangkis dan catur. Tiap kontingen hanya dibatasi 20 atlet. Dengan hanya 20 atlet, Jateng absen di dua cabor yakni catur dan tenis meja. Peparpenas IX/2019 sebenarnya direncanakan berlangsung di Papua. Namun beberapa bulan lalu Papua menyatakan mundur sehingga Kemepora RI menunjuk DKI Jakarta menjadi tuan rumah. (*)
editor : tri wuryono