Minggu, Februari 28, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Potret Perempuan Jateng dalam Peran Ganda di Rumah Tangga

Jumlah anak yang diinginkan perempuan-bekerja, perlahan berkurang.

Annisa Purbaning Tyas oleh Annisa Purbaning Tyas
Rabu, 24 Februari 2021
di OPINI
Reading Time: 6min read
jateng-perempuan-bekerja-1586957067130

(Photo: Unsplash @charlesdeluvio)

BagikanTwit

Jumlah anak yang diinginkan perempuan-bekerja, perlahan berkurang.

Meskipun kesetaraan gender telah menjadi perhatian khusus yang dimasukkan dalam salah satu tujuan program Sustainable Development Goals (SDGs), dukungan besar dalam kesetaraan gender ini tidak mampu memisahkan kodrat perempuan untuk melahirkan. Peran perempuan dalam kegiatan domestik masih mungkin diambil alih oleh laki-laki atau pembantu namun kodrat untuk melahirkan tetap milik perempuan. Dengan adanya perbedaan kodrat antara laki-laki dan perempuan ini diduga mempengaruhi pembuatan keputusan untuk masuk dalam angkatan kerja.

Masyarakat Jawa khususnya di Jateng menjunjung budaya perempuan sebagai kanca wingking. Hal ini menunjukkan bahwa dalam budaya Jawa perempuan tidak sejajar dengan laki-laki karena pekerjaan perempuan hanya di belakang atau urusan domestik. Sehingga partisipasi perempuan dalam pasar kerja tidak terlalu diperhitungkan dan masih dibawah laki-laki.

Dalam bidang ekonomi, disparitas gender ini cukup terlihat dari indikator Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Berdasarkan data Sakernas Agustus 2019, TPAK laki-laki (82,43 %) di Jateng jauh lebih besar dibandingkan TPAK perempuan (55,33 %). Rendahnya TPAK perempuan dapat terjadi karena alokasi waktu dalam pekerjaan rumah tangga dan faktor siklus hidup seperti perkawinan dan melahirkan. Oleh karena itu, banyak perempuan yang ketika memiliki balita cenderung keluar dari pasar kerja.

Tidak semua perempuan yang menikah akan keluar dari pasar kerja. Proporsi perempuan berstatus kawin yang bekerja di Jateng sebesar 73,48 % pada Agustus 2019.

Mereka yang telah menikah tidak lagi hanya mengurus rumah tangganya, namun juga ikut membantu perekonomian keluarganya.

Yang menarik ketika melihat proporsi pekerja perempuan yang berstatus cerai hidup (3,35 %) maupun cerai mati (10,66 %) cukup besar. Pekerja perempuan ini memasuki pasar kerja mungkin saja sebagian terpaksa harus bekerja demi menghidupi keluarganya karena ketiadaan suami sebagai pencari nafkah.

Nilai Anak Bagi Perempuan Bekerja

Salah satu pertanyaan yang sering ditanyakan yaitu, apakah fertilitas mempengaruhi keputusan perempuan untuk bekerja atau keputusan perempuan untuk bekerja yang memengaruhi fertilitasnya.

Rata-rata jam kerja perempuan di Jateng berdasarkan Sakernas Agustus 2019 sebesar 38,40 jam seminggu. Rata-rata ini lebih kecil daripada pekerja laki-laki (43,27 jam seminggu).

Ketika seorang perempuan memiliki anak yang masih kecil, dia akan cenderung mengurangi jam kerjanya. Karena anak kecil sangat membutuhkan lebih banyak waktu sang ibu.

Sehingga perempuan yang merupakan seorang ibu dengan anak kecil, lebih memilih bekerja di rumah atau bahkan keluar dari pasar kerja. Bahkan bagi perempuan yang bekerja pada jenis pekerjaan profesional cenderung menunda untuk memiliki anak dibandingkan dengan perempuan yang bekerja pada jenis pekerjaan di bawahnya.

Sebabnya, perempuan yang bekerja pada jenis pekerjaan profesional menghadapi hambatan yang lebih tinggi dalam memiliki anak sesuai yang mereka inginkan. Sehingga jumlah anak yang diinginkan bagi perempuan yang bekerja secara perlahan akan berkurang. Oleh karena itu, semakin banyak anak maka semakin besar peluang perempuan untuk meninggalkan pasar kerja karena alasan maternity leave atau child bearing.

Upah Pekerja Perempuan

Tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu daya tarik masuk pasar kerja adalah upah yang ditawarkan. Bagi perempuan yang tidak masuk dalam pasar kerja, seluruh waktunya digunakan untuk berbagai kegiatan domestik rumah tangga.

Pertanyaannya, apakah seorang perempuan yang tidak bekerja akan mau untuk masuk pasar kerja? Pada tingkat upah berapakah seorang perempuan akan mau untuk masuk pasar kerja?

Pertanyaan tersebut dapat dikaitkan dengan reservation wage. Yaitu upah minimal yang akan diterima oleh seseorang untuk mau bekerja. Jadi jika seseorang perempuan ditawari sebuah pekerjaan tetapi upah yang ditawarkan lebih kecil dari reservation wage, maka pekerjaan tersebut akan ditolak.

Pada kenyataannya upah yang ditawarkan pada perempuan lebih rendah daripada upah yang ditawarkan untuk pekerja laki-laki. Sehingga mereka cenderung menurunkan reservation wage.

Meskipun setiap tahun terjadi peningkatan jumlah pekerja perempuan, namun pekerjaan yang diperoleh masih menunjukkan perbedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan. Terlihat dari upah yang diterima oleh perempuan lebih rendah dibandingkan upah pekerja laki-laki. Berdasarkan Sakernas Agustus, meskipun rata-rata upah perempuan meningkat dari tahun 2018 ke 2019 (Rp 1,82 juta), nilainya masih dibawah laki-laki (Rp 2,43 juta).

Perempuan Jateng tidak hanya dibatasi oleh budaya namun juga kodrat yang melekat pada dirinya dalam memutuskan apakah dia harus bekerja atau tidak. Belum lagi adanya kesenjangan upah yang harus diterima ketika memasuki dunia kerja. Namun para perempuan ini tidak semuanya tergantung pada keluarga khususnya suami sebagai pencari nafkah. Bagi mereka yang ‘terpaksa’ menjalankan peran sebagai tulang punggung keluarga, segala konsekuensi harus diterima agar dapur tetap mengebul. [tyas]

——-

Annisa Purbaning Tyas, SST, M.E.K.K. Statistisi Pertama di BPS Kabupaten Tegal. Pemerhati masalah ekonomi kependudukan masyarakat khususnya perempuan dan anak.

Trending Topic: bekerja dari rumahperempuan bekerjastatistik jawa tengah
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Jubir Bantah Gubernur Nurdin Abdullah Terjaring OTT

KPK Sita Uang Rp 2 Miliar terkait OTT Gubernur Sulsel

28 Februari 2021
Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka

Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka

28 Februari 2021
Gunung Merapi Keluarkan Lava Pijar Sejauh 1.500 Meter

Sabtu Malam, Merapi Luncurkan Awan Panas Sejauh 1.000 Meter

27 Februari 2021
Penasehat ahli DPP Golkar Henry Indraguna

Henry Indraguna Dukung Dave Laksono Jadi Ketum Kosgoro

27 Februari 2021
Menang 14 Laga Beruntun, City Makin Menjauh dari MU

Menang 14 Laga Beruntun, City Makin Menjauh dari MU

27 Februari 2021
Penolakan-Serikat-Pekerja-Pegadaian

Pita Hitam Tanda Keprihatinan Karyawan Pegadaian

27 Februari 2021

POPULAR NEWS

  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    3675 share
    Share 1470 Twit 919
  • 10 Aplikasi Home Recording Musik Paling Canggih yang Patut Kamu Coba

    6396 share
    Share 2558 Twit 1599
  • Kulineran di Kakkoii Semarang, Boleh Makan Sepuasnya Tapi Harus Habis

    735 share
    Share 294 Twit 184
  • Tiga Tempat Pijat Ternyaman di Semarang Versi Anak Muda

    4335 share
    Share 1734 Twit 1084
  • Cara Hack Running Text LED Toko

    2858 share
    Share 1143 Twit 715
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk