SEMARANG (jatengtoday.com) – Sejumlah 3.000 lumbung beras dan petani padi binaan PT SKPP-Indotama, PT Srimulya Indonesia, dan Puskoppol Mabes Polri di Jawa Tengah dan Jawa Timur akan didukung penuh oleh PT Restu Graha Dana.
Jaringan kerja sama operasional (KSO) pengadaan beras tersebut melakukan penandatanganan dan pengukuhan di Hotel Ciputra Semarang, Kamis (1/4/2021).
Semua pihak berkomitmen mendukung program pemerintah di bidang kedaulatan pangan nasional.
Direktur Utama PT Restu Graha Dana, Dian Prasetio mengatakan, saat ini serapan gabah petani dinilai masih kurang maksimal karena terdapat beberapa kendala. Diantaranya soal akses pemasaran.
Namun, ia sudah memiliki konsep matang untuk mengatasinya, seperti meningkatkan kualitas gabah petani supaya dapat sesuai dengan permintaan pasar.
Kerjasama dengan PT SKPP Indotama, PT Srimulya Indonesia, dan Puskoppol Mabes Polri juga dinilai dapat menyerap gabah petani.
“Market Jatim, Jateng, dan Jabar sudah terbentuk. Ini kami siap menyuplai 200.000 ton beras milik 3.000 petani binaan kami,” ujarnya.
Menurutnya, serapan gabah petani dapat menguatkan perekonomian masyarakat kalangan menengah ke bawah.
Sementara itu Dirut PT Srimulya Indonesia, Muji Prasetyo mengaku siap mendampingi petani dan lumbung beras agar gabah yang dihasilkan dapat sesuai kualitas pasar.
Pendampingan dilakukan mulai gabah dari petani hingga menjadi beras layak konsumsi merupakan produk yang berkualitas.
“Kami siap mencukupinya. Kalau yang diinginkan menyerap 100.000-200.000 ton kami siap,” tegasnya.
Muji menambahkan, pengukuhan jaringan KSO pengadaan beras ini dilakukan supaya kebutuhan beras dapat tercukupi. Para petani sebagai garda terdepan perlu mendapat pendampingan. (*)
editor: ricky fitriyanto