SEMARANG (jatengtoday.com) – Jalan perbatasan antara Jawa Tengah dengan Jawa Barat via jalur selatan, kondisinya masih minim penerangan. Kepala Dinas Perhubungan Jateng, Satriyo Hidayat mengatakan pengendara yang melintas di jalur selatan dari Jateng ke Jabar atau sebaliknya, maksimal berjalan dengan kecepatan 30-40 kilometer per jamnya.
“Karena, pengendara sepeda motor atau mobil maupun truk harus fokus dengan jalan yang minim penerangan,” ucapnya, Sabtu (9/11/2019).
Karena itu, pihaknya berupaya memasang lampu penerangan di jalan tersebut. Setidaknya ada 600 lampu penerangan jalan yang akan dipasang, hingga akhir tahun ini.
Menurutnya, dengan pemasangan 600 lampu penerangan hingga akhir tahun diharapkan bisa memberikan kenyamanan kepada pengguna jalan yang melintas di perbatasan Jateng-Jabar.
“PJU kita lagi gencar-gencarnya. Tahun ini kita pasang sekitar 600 PJU. Utamanya di perbatasan,” ucapnya.
Pihaknya mengalokasikan Rp 30 miliar dari perubahan anggaran tahun ini. “Tahun depan, mudah-mudahan saya bisa akselerasi menjadi sekitar 800 PJU yang dipasang. Kebutuhan kita memang sekitar 5.300 PJU, dan sudah dikurangi 600 PJU tahun ini serta tahun depan 800 PJU. Maka, kekurangannya dilakukan bertahap. Intinya, kita utamanya perbatasan dulu biar stigma masuk Jateng malam hari itu tidak gelap tapi terang benderang,” paparnya.
Setiap tahun, lanjutnya, pihaknya terus menganggarkan pengadaan dan pemasangan lampu penerangan jalan yang masuk kewenangannya. Terutama, jalan-jalan di wilayah perbatasan yang memang masih minim penerangan.
“Dulu orang kalau masuk Jateng selalu mengeluh gelap, ini kita sedikit demi sedikit coba mengubahnya. Masuk Jateng dari perbatasan mana saja, kondisinya terang benderang,” tandas Satriyo. (*)
editor : tri wuryono