SEMARANG – Bupati Klaten yang baru, Sri Mulyani mengaku siap menjalankan pemerintahan Klaten lebih baik lagi. Ia mengaku akan melakukan reformasi birokrasi dan menerapkan pemerintahan yang baik sampai akhir periode.
Hal itu disampaikan Sri Mulyani usai dilantik oleh Gubernur Jateng, Senin (27/11). Ia mengaku akan bekerja keras memulihkan kondisi Klaten agar lebih baik lagi.
“Insyaalah, nanti saya akan menjadikan Klaten bangkit dari keterpurukan masa lalu,” kata dia usai pelantikan, Senin (27/11).
Terkait jual beli jabatan, Sri Mulyani mengaku tidak akan melakukan hal serupa dalam kepemimpinannya. Nantinya, semua proses perekrutan pejabat akan menggunakan mekanisme yang ada.
Saat ini lanjut dia, ada 80 lebih jabatan yang kosong di lingkungan Kabupaten Klaten. Untuk pengisian kekosongan itu, pihaknya memastikan akan bersih dari praktik korupsi.
“Nanti akan kami lakukan perekrutan secara transparan dan tidak akan menolerir adanya praktik-praktik korupsi,” tegasnya.
Wujud kongkret yang akan dilakukan lanjut dia adalah dengan menjalin koordinasi yang baik dengan semua instansi dan OPD di Klaten. Dirinya menegaskan bahwa tidak aka mentolelir jika ada hal-hal yang berbau pelanggaran.
“Ini adalah moment menjadikan Klaten lebih baik. Kami akan buktikan kepada masyarakat bahwa Klaten sekarang menjadi daerah yang bersih dari korupsi,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, Bupati Klaten sebelumnya, Sri Hartini ditangkap KPK karena melakukan korupsi jual beli jabatan. Dalam sidang di Pengadilan Tipikor Semarang, Sri Hartini divonis bersalah dan dihukum selama 11 tahun penjara.
Jabatan Bupati Klaten lama kosong setelah peristiwa itu. Kemarin, kekosongan itu sudah terisi dengan dilantiknya wakil bupati Klaten, Sri Mulyani menjadi bupati baru. (andika prabowo)
Editor: Ismu Puruhito