SEMARANG – Proses berjalannya rekonstruksi kasus pembunuhan sopir Grab di Sambiroto Tembalang menyita perhatian warga. Bahkan, Nuraini (32), istri korban dan kerabatnya nampak histeris saat melihat para pelaku memperagakan adegan reka ulang pembunuhan Deny Setyawan, warga Kemijen Semarang Timur.
Nuranini, nampak histeris saat berjalan menuju lokasi menyaksikan peoses rekonstruksi di Jalan Cendana IV Kelurahan Sambiroto Tembalang, Jumat (26/1) pagi. Perempuan mengenakan hijab hitam ini tak kuasa memendam kesedihannya.
Tek henti-hentinya, perempuan ini menangis dengan kencang sambil mengeluarkan kata-kata hujatan kepada para pelaku IBR dan TAR, saat keluar dari mobil petugas.
“Kamu kok tega,” teriak istri korban berulang kali, sambil menangis histeris, dilokasi rekonstruksi, Jumat (26/1).
Selang tak berapa lama saat proses rekonstruksi masih berjalan, tiba-tiba istri korban juga langsung pingsan saat duduk didampingi dua anggota polisi perempuan. Hingga akhirnya, ia digotong petugas dilarikan ke rumah warga sekitar lokasi tempat suaminya dibunuh para pelaku.

Seusai setelah proses rekonstruksi selesai, ia keluar sari rumah milik warga didampingi anggota polisi menuju sebuah mobil warna putih bersama kerabatnya untuk pulang ke rumah.
Suasana lebih histeris juga terjadi saat petugas menggelar proses rekonstruksi di Jalan Hos Cokroaminoto, Barusari, Semarang Selatan, usai dari acara sama di Sambiroto Tembalang.
Tiba-tiba, saat pelaku turun dari mobil petugas, tiga orang perempuan dewasa dan satu laki-laki yang belum diketahui identitasnya, langsung keluar dari sebuah halaman rumah warga, persisnya didepan ditemukannya mobil korban. Mereka lari mendekati para pelaku dan menghujat dengan kata-kata kasar.
“Tega kamu, dia (korban) baru punya anak kecil, sampai tega membunuhnya,” teriak seorang perempuan.
“Kamu mau minta uang berapa, saya kasih,” timpalnya perempuan satunya.
Oleh petugas, kemudian mereka dibawa masuk kembali ke halaman rumah warga oleh petugas untuk dinasehati.
“Ibu boleh melihat, tapi kami mohon untuk tetap tenang ya buk,” kata seorang petugas.
Meski demikian, tiga orang perempuan tersebut masih terus melampiaskan kekesalanya. Bahkan, saat proses rekonstruksi selesai, tiba-tiba terdapat adanya sebuah lemparan benda yang diduga botol aqua, mengenai mobil yang dipakai untuk proses rekonstruksi. Namun, belum diketahui secara pasti arah dari lemparan tersebut.
Hingga akhirnya, dua pelaku langsung dievakuasi ke mobil petugas untuk mengantisipasi terjadinya sesuatu hal yang tidak diingingkan. Kemudian, dua pelaku dibawa kembali menuju lokasi tempat rekonstruksi awal, di rumah tersangka IB.
Dilokasi ini, baik proses rekonstruksi awal dan yang berlangsung setelah melakukan pembunuhan, berjalan lancar. Tak nampak, dari penghuni rumah tersebut memperlihatkan batang hidungnya. (*)