DUBAI (jatengtoday.com) – Iran melaporkan kasus pertama varian baru Covid-19 Inggris yang sangat menular setelah salah seorang warga tiba dari negara kerajaan tersebut.
Di hari yang sama Kementerian Kesehatan juga melaporkan bahwa Iran, negara yang mengalami wabah Covid-19 paling parah di Timur Tengah, mencatat jumlah kematian harian terendah dalam hampir tujuh bulan.
“Sayangnya, kami mendapati kasus pertama dari Covid-19 Inggris yang bermutasi dari rekan senegara yang kembali dari Inggris…dan yang dirawat di salah satu rumah sakit swasta kami,” kata Menteri Kesehatan Saeed Namaki kepada stasiun TV, Selasa (5/1/2021).
“Kami tidak menemukan jejak kasus ini pada kerabat pasien.”
Juru bicara kementerian Sima Sadat Lari mengatakan kepada stasiun TV bahwa Iran mencatat 98 kematian Covid-19 dalam 24 jam terakhir, terendah sejak 18 Juni, sehingga totalnya menjadi 55.748 kematian. Sementara itu, jumlah kasus Covid-19 di Iran mencapai 1.255.620, termasuk 6.113 kasus baru.
Pada akhir Desember Iran memperluas pembatasan jam malam lalu lintas ke ratusan kota berisiko rendah guna mempertahankan penurunan jumlah kasus maupun kematian Covid-19. Aturan itu melarang penggunaan mobil pribadi untuk mengurangi intensitas kontak antarmanusia. (ant/rtr)
editor : tri wuryono