in

Insentif Pengajar Agama Dijanjikan Cair Jelang Lebaran

Ini merupakan bentuk penghargaan bagi mereka yang lama berjuang dalam bidang keagamaan.

Kepala Biro Kesra Jateng Imam Maskur. (istimewa)

SEMARANG (jatengtoday.com) – Pemprov Jateng berjanji bakal mencairkan dana insentif pengajar agama sebelum Lebaran mendatang.

Total ada 211.454 pengajar agama. Yakni guru mengaji, pengajar sekolah Minggu (Kristen/Katolik) Pasraman (Hindu) dan Vijjalaya (Buddha).

Kepala Biro Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Imam Maskur menjelaskan, bantuan insentif merupakan stimulus karena pengajar agama telah sukarela mengamalkan ilmu untuk membentuk karakter siswa.

“Program ini sudah berjalan sejak 2019 lalu. Jadi sudah empat tahun berjalan,” jelasnya, Senin (21/3/2022).

Di awal program, baru 171.131 pengajar agama yang mendapatkan insentif. Satu tahun kemudian, di 2020 total penerima naik 40.324 menjadi 211.455 orang.

Baik untuk pengajar agama Islam  di madrasah diniyah,pondok pesantren dan TPQ, sekolah Minggu (Kristen/Katolik) Pasraman (Hindu) dan Vijjalaya (Buddha).

“Untuk tahun 2022 (pencairan) kita rencanakan (setiap) empat bulan. Untuk pencairan pertama itu pada bulan April saat ramadan menjelang lebaran. Saat ini tengah menunggu tanda tangan NPHD (Naskah Perjanjian Hibah Daerah), ke Kepala Kanwil Kementrian Agama Jateng, setelahnya kami tindak lanjuti dan akan ditransfer ke rekening penerima masing-masing,” paparnya.

Dalam satu tahun, para penerima insentif guru agama akan memeroleh masing-masing Rp 1.200.000.

Meski nominalnya tidak besar, Imam menyebut hal itu adalah bentuk perhatian Pemprov Jateng, kepada rakyatnya. Adapun, total anggaran yang diberikan untuk para penerima berjumlah Rp 253.746.000.000.

Sedangkan, total realisasi dari tahun 2019-2021 mencapai Rp 712.849.200.000.

“Kebijakan dari Pak Gubernur dan Pak Wagub, semua pengajar agama dikasih, tidak menghitung mereka mengajar berapa orang. Biarpun hanya sepuluh yang diajar, mereka tetap diberi insentif Rp1,2 juta per tahun,” imbuhnya.

Tahun Depan Ditambah

Imam menyebut, untuk 2023 pihaknya tengah menyusun tambahan penerima insentif ini. Saat ini ada usulan tambahan sekitar 20 ribu pengajar agama di Jateng, yang jika disetujui akan menerima bantuan ini tahun depan.

Selain bantuan tersebut, duet Ganjar-Yasin juga memberi perhatian kepada siswa-siswi yang bersekolah di Madrasah Aliyah. Dikatakan, total anggaran yang dikucurkan untuk program ini adalah Rp26 miliar. Imam menyebut, program ini telah berjalan selama tiga tahun.

“Ini sangat luar biasa kebijakan pak gubernur dan pak wagub. Meskipun di luar kewenangan kita, karena kewajiban Pemprov Jateng kan hanya SMA,SMK dan SLB.  Siswa-siswi setara SMA/SMK dalam hal ini Madrasah Aliyah pun diberikan BOSDA,” ujarnya.

Imam menyampaikan, dengan program ini masyarakat Jateng khususnya pelajar, mendapatkan ajaran tentang penguatan mental dan sebagai bentuk kehadiran negara di tengah rakyat.

“Ini merupakan bentuk penghargaan bagi mereka yang lama berjuang dalam bidang keagamaan. Bentuk stimulus dan dukungan, karena kontribusi mereka telah menanamkan karakter melalui pengajaran akhlak dan budi pekerti,” tandasnya. (*)

Ajie MH.