SEMARANG (jatengtoday.com) – Forum lalulintas Kota Semarang terus memutar otak untuk mengurai kemacetan di Jalan Pandanaran. Sebab meski sudah diberlakukan sejumlah rekayasa lalulintas, kepadatan di jalan tersebut masih terjadi hingga kini.
Kasatlantas Polrestabes Semarang, AKBP Yuswanto Ardi menjelaskan, banyak faktor yang menyebabkan kepadatan di Jalan Pandanaran. Selain volume kendaraan yang meningkat dan jalan yang sempit, parkir bahu jalan juga menjadi penyebab utama.
“Apalagi di jalan itu banyak tempat yang menarik pengunjung, seperti pusat oleh-oleh, sekolah, pertokoan, hotel dan sebagainya. Sehingga, arus kendaraan pasti akan tersendat,” kata dia, Jumat (27/7).
Dari hasil rapat anggota Forum Lalulintas Kota Semarang, pihaknya telah menyiapkan sejumlah rekayasa lalulintas. Salah satunya adalah pemasangan traffic light di ujung Jalan Pandanaran, tepatnya di dekat Simpanglima.
“Nanti akan kami pasang traffic light di ujung Jalan Pandanaran tepatnya di Simpanglima. Jadi nanti kendaraan akan bergantian melintas di jalan itu,” tambahnya.
Mekanisme pemasangan traffic light lanjut Ardi, adalah, kendaraan dari Pandanaran menuju Jalan Ahmad Yani dan kendaraan dari Pahlawan menuju Jalan Gajah Mada akan berhenti di traffic light tersebut.
Sementara kendaraan dari Pahlawan menuju ke Ahmad Yani akan dibuatkan jalur khusus sehingga tidak terjebak traffic light. Jalur khusus itu akan dibuat mepet di bundaran Simpanglima, sehingga kendaraan dari Pahlawan yang hendak ke Jalan Ahmad Yani atau KH Ahmad Dahlan dapat langsung menggunakan lajur itu.
“Begitu juga kendaraan dari Pandanaran menuju Gajah Mada juga tidak berhenti di traffic light, melainkan dapat langsung belok kiri. Untuk keperluan itu, kami akan memangkas pedestrian di depan Masjid Baiturrahman dan kami gunakan untuk memperlebar jalan,” terangnya.
Menurut Ardi, rekayasa lalulintas tersebut akan diterapkan untuk mengurangi kepadatan di Jalan Pandanaran. Ia juga mengatakan, jika harus ada hal baru dalam rekayasa lalulintas di Kota Semarang.
“Sebab selama ini, manajemen lalulintas Kota Semarang mengacu pada 20-30 tahun lalu, sehingga untuk kondisi saat ini sudah tidak sesuai,” ucap dia.
Untuk itu, upaya rekayasa lalulintas harus terus dilakukan. Selain upaya jangka panjang yakni memperbaiki sarana transportasi umum dan pembuatan flyover serta sejenisnya, upaya jangka pendek yang harus dilakukan adalah rekayasa lalulintas.
“Tentu akan kami evaluasi terus sejauh mana rekayasa lalulintas yang kami terapkan efektif,” pungkasnya. (andika prabowo)
editor : ricky fitriyanto