SEMARANG (jatengtoday.com) – Pasangan Calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Semarang Nomor Urut 2, Yoyok Sukawi-Joko Santoso (Yoyok-Joss) memiliki komitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi warga.
Calon Wali Kota Semarang, Yoyok Sukawi menyampaikan, jika pendidikan dan kesehatan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang. Maka pihaknya menempatkannya dalam program super prioritas.
“Fondasi untuk membangun kualitas sumber daya manusia (SDM-red) adalah pendidikan dan kesehatan, kita akan optimalkan ini,” ucap Yoyok.
Untuk urusan pendidikan, Yoyok Sukawi siap menggratiskan biaya pendidikan bagi siswa di Kota Semarang di tingkat SD, SMP dan sekolah non-formal setingkat. Untuk tingkat SMA dan perkuliahan, akan disiapkan skema beasiswa yang mengadopsi beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) di tingkat pusat.
Selain itu, guna memperbaiki kualitas pendidikan, diperlukan pula kesejahteraan para pengajar. “Maka untuk itu kami ingin setiap guru lebih sejahtera agar terus semangat membimbing generasi bangsa,” katanya.
Kemudian untuk aspek kesehatan, pasangan Yoyok Sukawi dan Joko Santoso akan menjamin masyarakat berobat secara gratis sampai sembuh dengan program UHC. Ia juga akan menerbitkan kartu khusus lansia untuk mengawal kesehatannya.
“Kalau selama ini, kan sudah ada banyak jaminan kesehatan untuk masyarakat. Tapi praktiknya, saat sudah tiga hari di rumah sakit, pasien seolah disuruh untuk cepat pulang, meski belum sembuh total. Jika terpilih di Pilwakot Semarang, di pemerintahan kami nanti, pasien akan dilayani sampai sembuh. Tidak harus terburu-buru pulang. Harus sampai benar-benar sembuh,” tegasnya.
Sementara Calon Wakil Wali Kota Semarang, Joko Santoso mengatakan, selain urusan pendidikan dan kesehatan, pihaknya juga akan mendorong masyarakat agar lebih handal, dan mampu bersaing di dunia kerja. Dirinya akan membekali keterampilan dan skill para pelajar yang baru lulus untuk siap bersaing di dunia kerja.
“Kami akan siapkan tempat pelatihan untuk para lulusan baru dan para pencari pekerjaan. Harapannya ini akan menekan angka pengangguran di Kota Semarang, karena SDM-nya siap bersaing dengan SDM daerah lain,” terangnya.
Selain program-program tersebut, pihaknya juga akan berusaha secara maksimal dalam upaya penanganan banjir dan rob. Menurutnya, untuk mengatasi masalah banjir memang butuh koordinasi lintas kebijakan, baik dengan Pemprov Jateng maupun pemerintah pusat.
“Membutuhkan anggaran besar untuk menangani masalah banjir ini. Tapi jika pemerintah bersih dulu, pemerintahannya punya integritas tinggi, saya yakin semua bisa diselesaikan. Karena anggaran yang ada akan lebih maksimal pemanfaatannya. Apalagi pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Pak Prabowo dan Mas Gibran akan mau membantu terkait pendanaan. Tapi kalau pemerintah ndak bersih, pemerintah pusat ndak mau nanti. Intinya yang kurang kita perbaiki, yang belum ada kita adakan,” imbuhnya. (*)