SEMARANG (jatengtoday.com) – Indarti resmi dikukuhkan menjadi Ketua Pengurus Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Nasima Masa Bakti 2019-2024. Indarti menggantikan almarhum Agus Sofwan Hadi yang habis masa baktinya.
Ia merupakan salah satu pendidik senior yang sebelumnya juga menjabat sebagai Manajer Operasional Kependidikan I YPI Nasima. Saat ini Indarti juga menjabat anggota Tim Implementasi Program Penguatan Pendidikan Karakter di PASKA Kemdikbud RI.
Selain Pengurus YPI Nasima, dalam kesempatan itu juga mengukuhkan Pengawas dan Badan Eksekutif YPI Nasima. Pengukuhan dilakukan di Aula Parigi SD Nasima, Jalan Puspanjolo Selatan, Kota Semarang.
Untuk jabatan Pengawas YPI Nasima sendiri diketuai oleh Ragil Wiratno. Ia merupakan mantan anggota Dewan Pendidikan Jateng dan Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Semarang.
Adapun Badan Eksekutif YPI Nasima dijabat oleh tujuh direktur. Dengan Direktur Eksekutifnya dijabat Mila Christanty.
Ketua Pembina YPI Nasima, KH Hanief Ismail dalam pidatonya menyampaikan, sejak YPI Nasima didirikan tahun 1994 hingga sekarang (25 tahun), cukup banyak terobosan kependidikan yang menginspirasi. Bahkan diadopsi sebagai program pendidikan nasional.
“Contohnya pendidikan karakter nasionalis agamais, full day school, pembelajaran IT sejak usia dini, dan sebagainya. Namun seiring waktu, kita tak boleh berhenti berinovasi,” ujar Kiai Hanief, sapaannya.
Dia menambahkan, YPI Nasima perlu reorganisasi dengan mendorong kaum muda menduduki jabatan-jabatan strategis.
“Kita bervisi membimbing generasi penerus Indonesia yang berilmu dan berakhlak untuk bisa bersaing. Kita harus mampu menjadikan YPI Nasima semakin maju dan unggul, khususnya program jangka pendek mewujudkan Nasima sebagai sekolah nasional berstandar internasional,” kata Hanief.
Sementara itu, dalam sambutan perdananya, Ketua Pengurus YPI Nasima Indarti, mengingatkan perlunya meneguhkan pendidikan yang berkarakter nasionalis agamais di tengah dinamika Revolusi Industri 4.0 maupun 5.0.
“Revolusi 4.0 mendorong manusia untuk menguasai ilmu dan teknologi yang terus berkembang. Revolusi 5.0 kembali mengingatkan pentingnya nilai-nilai karakter di tengah pusaran dinamika Iptek,” ucapnya. (*)
editor : ricky fitriyanto