in

22 Hukum Branding yang Tidak Dapat Diubah

Persaingan bisnis tidak ada habisnya, namun ada 22 hukum branding (merk) yang tidak dapat diubah, berikut ini..

Banyak pekerjaan baru, produk baru, layanan baru, saling bersaing sekarang ini. Start-up bermunculan. Orang dengan mudah menciptakan personal brand agar kehadiran mereka diakui konsumen. Pasar menjadi medan perang.

Strategi dan taktik branding menjadi materi mahal yang tiada habisnya. Yang perlu kita pelajari, bagaimana hukum branding berlaku, sepanjang zaman.

Satu-satunya cara untuk menonjol di pasar saat ini adalah dengan membangun produk atau layanan kamu menjadi sebuah merek (brand).

cover buku 22 immutable laws of branding
Zaman boleh berubah, jenis bisnis bisa bertambah, namun hukum branding (merk) akan selalu sama. Buku ini tentang hukum abadi dalam dunia branding. (Credit: Amazon)

Saat ini sebagian besar produk dan layanan dibeli, bukan dijual. Branding sangat memudahkan proses tersebut.

Info Buku
Judul Buku: The 22 Immutable Laws of Branding
Penulis: Al Ries dan Laura Ries
Amazon: https://www.amazon.com/22-Immutable-Laws-Branding/dp/0060007737
Penerbit: Harper Business; 1st edition (September 1, 2002)
Bahasa: English
Edisi: Paperback
Halaman: 272 pages
ISBN-10: 9780060007737
ISBN-13: 978-0060007737
ASIN: 0060007737

Program branding harus dirancang untuk membedakan produk kamu dari produk lain. Harap diingat, branding mencakup semua aspek tentang merk. Bukan sekadar tentang logo, tagline, dan kemasan.

Berikut ini, 22 hukum branding yang tidak dapat diubah (abadi)..

1
Hukum Ekspansi

Kekuatan merek berbanding terbalik dengan ruang lingkupnya. Ketika kamu meletakkan nama merek kamu pada segala hal, nama itu kehilangan kekuatannya. Dalam jangka panjang, memperluas merek kamu akan mengurangi kekuatan kamu dan melemahkan citra kamu.

2
Hukum Kontraksi

Brand menjadi lebih kuat saat kamu mempersempit fokusnya. Jika kamu ingin kaya, lakukan apa yang dilakukan orang kaya sebelum menjadi kaya dan bukan apa yang mereka lakukan sekarang.

3
Hukum Publisitas

Kelahiran brand dicapai dengan publisitas, bukan iklan.
Kita hidup dalam masyarakat yang terlalu banyak berkomunikasi, di mana masing-masing dari kita mendapatkan ratusan pesan setiap hari.

Cara terbaik untuk menghasilkan publisitas adalah dengan menjadi yang pertama dalam kategori baru.

Ketika merek kamu dapat membuat berita, ia memiliki peluang untuk menghasilkan publisitas, dan cara terbaik untuk membuat berita adalah dengan mengumumkan kategori baru, bukan produk baru.

4
Hukum Periklanan

Setelah lahir, brand membutuhkan iklan agar tetap sehat.

Anggaran iklan mencegah kamu kehilangan pangsa pasar karena persaingan. Cepat atau lambat, seorang pemimpin harus mengubah strategi brandingnya dari publisitas menjadi periklanan.

5
Hukum Kata

Sebuah merek harus berusaha keras untuk memiliki kata di benak konsumen. Brand “Tolak Angin” berkaitan dengan kata “masuk angin”. Brand “aqua” berkaitan dengan “air minum”.

6
Hukum Keaslian

Unsur penting dalam kesuksesan merek apa pun adalah klaim keasliannya.
Jangan pernah melupakan kepemimpinan. Begitu kamu mencapai puncak, sulit untuk kehilangan tempat kamu.

7
Hukum Kualitas

Kualitas itu penting, tetapi merek tidak dibangun di atas kualitas saja. Ceritakan apa saja yang ada di balik kualitas merk kamu. Bukan hanya kualitas produknya. Kualitas layanan, kualitas hubungan dengan konsumen, dll.

8
Hukum Kategori

Merek terkemuka harus mempromosikan kategorinya, bukan mereknya.

Persempit fokus pada sebagian pasar. Kemudian buat nama merek kamu berdiri untuk kategori tersebut pada saat yang sama kamu memperluas kategori dengan mempromosikan keunggulan kategori tersebut, bukan mereknya.

9
Hukum Nama

Dalam jangka panjang, sebuah merek tidak lebih dari sebuah nama.

10
Hukum Perluasan

Cara termudah untuk menghancurkan merek adalah dengan mencantumkan namanya di segala hal.

Lebih baik meluncurkan merek kedua daripada memperkenalkan perluasan lini dan merusak pangsa pasar kamu sendiri.

11
Hukum Persahabatan

Untuk membangun kategori, merek harus menyambut merek lain. Pilihan merangsang permintaan. Jika tidak ada pilihan, pelanggan curiga. Untuk setiap kategori, dua merek besar tampaknya ideal. Ketika ada terlalu banyak pilihan, konsumsi menderita. Jangan hanya “menjual” 1 jenis saja. Berikan pilihan, yang tidak terlalu banyak.

12
Hukum Generik

Salah satu rute tercepat menuju kegagalan adalah memberi merek nama generik. Masalah dengan nama merek umum adalah ketidakmampuannya untuk membedakan dirinya dari pesaing. Beri keunikan, jangan terlalu umum.

13
Hukum Perusahaan

Nama merek berbeda dengan nama perusahaan. Konsumen membeli merek, bukan perusahaan. Nama merek yang pendek dan mudah diingat meningkatkan kemungkinan pemasaran dari mulut ke mulut. Orang tidak terlalu peduli, kalau YouTube milik perusahaan bernama Alphabet, karena produk bernama “YouTube” lebih dikenal publik daripada nama perusahaannya.

14
Hukum Sub-Brand

Apa yang dibangun branding, subbranding menghancurkan.

Inti dari sebuah merek adalah beberapa ide atau atribut atau segmen pasar yang dapat kamu pikirkan.

Sub-branding membawa merek ke arah yang berlawanan.

15
Hukum Sepupu

Ada waktu dan tempat untuk meluncurkan merek kedua. Jadikan setiap saudara kandung merek individu yang unik dengan identitasnya sendiri.

16
Hukum Bentuk

Logo brand harus horizontal, dapat dibaca dan dirancang agar pas dengan mata.

17
Hukum Warna

Brand harus menggunakan warna yang berlawanan (berbeda) dengan pesaing utamanya. Perhatikan merk yang bergerak di bidang makanan. Mereka memakai warna merah, kuning, hijau, dan putih. Mereka memainkan warna ini, agar berbeda dari pesaing mereka. Meskipun demikian, visual branding (dalam hal ini: warna) tidaklah identik dengan branding.

18
Hukum Batas

Sebuah merek tidak boleh menunjukkan batas. Ketika sebuah merek selaras dengan persepsi negaranya, merek tersebut memiliki kemungkinan untuk menjadi merek global. Ketika perusahaan X yang bergerak di bidang konstruksi menampilkan peran dalam penghijauan lahan, orang tidak melihat brand itu sebatas konstruksi.

19
Hukum Konsistensi

Merek tidak dibangun dalam semalam. Sukses diukur dalam beberapa dekade, bukan tahun. Pasar dapat berubah, tetapi karakteristik penting dari merek kamu tidak boleh berubah.

20
Hukum Perubahan

Merek dapat diubah, tetapi hanya sesekali dan dengan sangat hati-hati.

21
Hukum Ketidakabadian

Tidak ada merek yang akan bertahan selamanya.

22
Hukum Singularitas

Aspek terpenting dari sebuah merek adalah pikiran tunggalnya. [dm]