SEMARANG (jatengtoday.com) – Upaya pemadaman kebakaran hutan terus dilakukan. Karena kesulitan memadamkan api lewat jalur darat, akhirnya dipilih lewat jalur udara. Helikopter Water Bombing milik BNPB, dikirim ke Temanggung untuk melakukan water bombing atau pemadaman udara dari helikopter.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD Temanggung, Gito Walngadi memgungkapkan, pemadaman lewat helikopter tetap ada kendala. Medan lereng gunung, bisa menjadi ancaman laju helikopter jika tidak dilakukan secara terukur.
“Ini untuk perkembangan persiapan survei rute helikopter. Kami survei dulu pengambilan air, dan ke lokasi pemadaman, setelah sesuai rencana kita akan mulai operasi Water Bombing,” jelasnya ketika dihubungi, Jumat (14/9/2018).
Selain itu, Gito mengaku menyiapkan 170 personel untuk pemdaman melalui jalur darat dan mengantisipasi api yang meluas. “Meski ada helikopter water bombing, namun kami juga menyiapkan 170 personel gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Perhutani, dan Relawan untuk mengantisipasi api yang meluas. Kita akan tempatkan personel di seluruh titik api,” ujarnya.
Menurutnya kebakaran di hutan Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro belum bisa dipadamkan hingga saat ini. Di Gunung Sumbing masih ada 5 titik api, yaitu di petak 20-1 dan 27-2, kemudian di Gunung Sindoro masih ada 2 titik api di petak 10-4 dan 10-2.
“Titik apik masih sama seperti kemarin Lima titik di Sumbing, Dua titik api di Sindoro,” tandasnya.
Untuk diketahui, kebakaran sudah menghanguskan sekitar 542 hektare di wilayah hutan lereng Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing. Percikan api muncul pertama kali pada hari Senin 10 September 2018. (*)
editor : ricky fitriyanto