BANTEN (jatengtoday.com) – Helikopter dikerahkan untuk menyalurkan bantuan ke daerah yang terisolasi akibat banjir dan tanah longsor di Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Banten. Warga bisa memeroleh bantuan sembako, makanan siap saji hingga pakaian.
Kepala BPBD Lebak, Kaprawi mengatakan, helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu digunakan untuk mendistribusikan mendistribusikan bantuan logistik bersama Bupati Iti Octavia ke permukiman yang terisolasi, yakni Kampung Cigobang dan Gunung Julang, Minggu (5/1) kemarin.
Banjir dan tanah longsor yang melanda sebagian wilayah Lebak pada Rabu (1/1) membuat beberapa daerah permukiman warga di Kecamatan Lebak Gedong sulit dijangkau menggunakan kendaraan roda dua dan roda empat, termasuk permukiman warga di Desa Banjarsari dan Desa Ciladaeun.
BPBD Lebak mendistribusikan bantuan seperti beras, makanan siap saji, susu, air dalam kemasan, tikar, pakaian, dan selimut kepada korban bencana di daerah yang terisolasi melalui jalur udara menggunakan helikopter dari BNPB.
“Kita berterima kasih kepada Bapak Doni Monardo sebagai Kepala BNPB yang menyiagakan satu helikopter untuk pendistribusian logistik ke lokasi terisolasi,” kata Kaprawi, Senin (6/1/2020).
Ia juga mengimbau warga mewaspadai kemungkinan banjir datang lagi mengingat hingga 10 hari ke depan hujan ringan hingga lebat masih berpotensi turun di sebagian wilayah Lebak.
Menurut data BPBD Lebak, banjir yang melanda sebagian wilayah Lebak akibat luapan air Sungai Ciberang yang berhulu di Taman Nasional Gunung Halimun Salak menyebabkan 10 warga Kecamatan Lebak Gedong meninggal dunia serta mengakibatkan 1.060 rumah rusak berat, 28 jembatan putus, dan empat sekolah rusak. Bencana itu juga memaksa setidaknya 17.200 warga mengungsi.
“Kami hingga kini masih melakukan pendataan kerusakan akibat bencana banjir bandang dan tanah longsor yang terjadi Rabu (1/1) lalu,” kata Kaprawi. (ant)
editor : tri wuryono