Kamis, Januari 21, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Hati-Hati, Kemarau Panjang Nanti bisa Picu Inflasi

Musim kemarau panjang yang diprediksi bakal terjadi tahun nanti, dikhawatirkan menganggu pertanian dengan sistem tadah hujan.

Ajie MH oleh Ajie MH
Sabtu, 21 Juli 2018
di EKONOMI BISNIS
Reading Time: 3min read
selain kekeringan, biaya pendidikan akan menjadi pemicu utama inflasi
BagikanTwit

SEMARANG (jatengtoday.com) – Musim kemarau yang diperkirakan akan cukup panjang dengan puncak kemarau pada Agustus mendatang mesti diwaspadai sebagai salah satu pemicu inflasi. Musim kemarau tersebut akan menghambat produksi beras petani yang masih banyak mengandalkan sistem tadah hujan. Sedangkan saat memasuki musim penghujan akan mengganggu produksi tanaman hortikultura.

“Ramalan BMKG diperkirakan cukup panjang dan puncaknya pada Agustus. Ini akan berakibat pada pengurangan produksi beras. Asal tidak banyak itu wajar, tapi harus segera diantisipasi dengan membuat embung,” jelasnya, Sabtu (21/7).

Diakui, antisipasi kemarau panjang tersebut sudah dilakukan dengan program 1.000 embung sejak akhir 2017 silam. Jumlah itu sudah terealisasi. Bahkan totalnya sudah lebih dari 1.000 embung yang tersebar di Jateng.

Meski demikian, Bulog juga diminta untuk bisa menyerap produksi beras petani sebanyak-banyaknya dalam pengadaan stok beras dalam negeri.

Dijelaskan, selain kekeringan, biaya pendidikan akan menjadi pemicu utama inflasi lainnya, mengingat Juli ini bersamaan dengan dimulainya tahun ajaran baru dan penerimaan mahasiswa baru PTN atau PTS. Inflasi untuk semester II 2018, lanjut Sekda, juga akan dipicu biaya angkutan khususnya udara lantaran bertepatan pada saat musim liburan.

“Bulan Juli ini ada anggaran khusus yang dikeluarkan oleh warga, seperti biaya pendidikan, biaya angkutan setelah liburan panjang. Itu juga bisa memicu inflasi,” bebernya.

Ketua Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jateng ini mengatakan selain dari sisi produksi, permasalahan inflasi juga datang dari sistem distribusi dan manajemen stok yang harus segera dibenahi. Karena itu, perlu dibuat sistem yang bisa memantau ketersedian pangan yang terintegrasi dari hulu ke hilir, sehingga tidak terjadi penyelewengan dan penimbunan yang dapat mempengaruhi harga pasar. Di samping itu, dengan sistem yang terpadu ini kekurangan stok pangan di daerah lain dapat segera didistribusikan, agar tidak ada penumpukan di gudang.

Sementara itu, Kepala Grup Advisory dan Pengembangan Ekonomi Bank Indonesia (BI) Jateng, Rahmat Dwisaputra menyampaikan dalam upaya pengendalian inflasi, pihaknya berencana membuat Rice Market Center (RMC) dan Chili Market Center (CMC). Fungsinya, untuk mempertemukan supply dan demand komoditi strategis yang dapat menytabilkan harga baik di tingkat produsen maupun konsumen.

“Market center itu nantinya juga akan memangkas panjangnya rantai distribusi yang selama ini (masih) panjang, memberikan jaminan pasar bagi petani dan penggilingan, dan data stok valid untuk pengambilan kebijakan,” terangnya.

Dari datanya, inflasi Jateng pada Juni 2018 tercatat 2,72 persen (yoy). Daging ayam ras dan bawang merah menjadi komoditas yang sering muncul sebagai pemicu inflasi. Sementara untuk komoditas strategis, seperti beras, minyak goreng, gula, dan daging sapi terpantau stabil.

Komoditas yang mengalami harga tertinggi jauh melebihi harga eceran tertinggi (HET) adalah daging ayam ras dan telur. Harga daging ayam ras sejak sebelum Lebaran hingga saat ini masih berada pada posisi harga tinggi. Sedangkan harga telur meski sempat turun pasca Lebaran kembali meningkat hingga saat ini dikisaran Rp 25.000-Rp 30.000, padahal HET telur sekitar Rp 22.000. (ajie mh)

Editor: Ismu Puruhito

Trending Topic: BMKGdemand komoditi strategisinflasimusim kemarau
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Penumpang KA Jarak Jauh Wajib Tunjukkan Surat Bebas Covid-19

PPKM akan Diperpanjang sampai 8 Februari

21 Januari 2021
ATM Bank Jateng di Sritex Sukoharjo Resmi Dioperasikan

ATM Bank Jateng di Sritex Sukoharjo Resmi Dioperasikan

21 Januari 2021
Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Vaksinasi Mandiri

Pemerintah Siapkan Regulasi untuk Vaksinasi Mandiri

21 Januari 2021
Anthony Ginting Kandas, Indonesia Sisakan Satu Tunggal Putra di Thailand Open II

Anthony Ginting Kandas, Indonesia Sisakan Satu Tunggal Putra di Thailand Open II

21 Januari 2021
Tiba di Adi Soemarmo, Pengungsi Gempa Sulbar Langsung Dibawa ke Solo Techno Park

Tiba di Adi Soemarmo, Pengungsi Gempa Sulbar Langsung Dibawa ke Solo Techno Park

21 Januari 2021
Pengusaha Ingin Vaksinasi Covid-19 Mandiri, Jokowi: Kenapa Tidak?

Pengusaha Ingin Vaksinasi Covid-19 Mandiri, Jokowi: Kenapa Tidak?

21 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Ribuan Non ASN Pemkot Semarang Belum Gajian, BPKAD: Diupayakan Secepatnya

    Ribuan Non ASN Pemkot Semarang Belum Gajian, BPKAD: Diupayakan Secepatnya

    1073 share
    Share 429 Twit 268
  • Dipensiun Tanpa Pesangon, Sekuriti Bank Mandiri Semarang Tuntut Keadilan

    972 share
    Share 389 Twit 243
  • Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2715 share
    Share 1086 Twit 679
  • Perusahaan Pembuat Bingkai di Semarang Diduga Larang Karyawan Ikut FSPMI

    873 share
    Share 349 Twit 218
  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2722 share
    Share 1089 Twit 681
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk