SEMARANG (jatengtoday.com) – Politikus Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan, Hanjaya Setiawan mengecam pelaku penembakan di dua masjid Kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3/2019) pukul 01.40 siang waktu setempat. Insiden yang menewaskan 41 orang itu dianggap perbuatan keji.
“Penembakan itu tidak berprikemanusiaan dan bertentangan dengan norma agama mana pun,” ucapnya ketika dihubungui, Sabtu (16/3/2019).
Kekejian makin kentara ketika pelaku merekam aksi brutalnya tersebut. Video itu disiarkan secara langsung di akun Facebook milik Brenton Tarrant, pria 18 tahun asal Australia.
Dalam rekaman video itu, menunjukkan pelaku saat sedang mengendarai mobil ke masjid. Tampak ada 6 senjata api di mobilnya. Masing-masing senjata ditandai dengan nama-nama orang yang melakukan serangan sejenis, serta nama kota serangan terjadi.
Rekaman berdurasi 17 menit itu juga memperlihatkan pelaku masuk ke dalam Al Noor, menembaki para jamaah tanpa pandang bulu. Dia menembak banyak korban beberapa kali. Menembak dari jarak dekat untuk memastikan mereka mati.
Tampak raut muka pelaku tidak menunjukkan ekspresi apa pun. Hanya santai sambil mengokang senjata ketika peluru habis.
Ketika semua peluru yang dibawa habis, pelaku kembali ke mobil untuk mengganti senjata. Kemudian kembali ke masjid untuk melanjutkan pembantaian. Menembaki mereka yang terluka dan merangkak keluar dari masjid.
Menurutnya, apa pun motivasi pelaku penembakan, tidak bisa ditoleransi. Pembantaian ini merupakan tindakan laknat dan pengecut. “Saya yakin, semua agama mengajarkan cinta kasih. Kalau ada pembantaian seperti ini, merupakan dorongan nafsu setan dan iblis,” tegas Caleg DPR RI Dapil Jateng I ini.
Lebih lanjut, sebagai umat beragama, Hanjaya menyampaikan rasa duka yang mendalam serta solidaritas kepada para korban dan keluarga mereka. Hatinya ikut terluka.
“Semoga pembantaian pengecut dengan dalih kebencian agama tidak akan pernah lagi terjadi di belahan dunia manapun, termasuk di Indonesia,” harapnya. (ajie mh)
Editor: Ismu Puruhito