SEMARANG (jatengtoday.com) – Grand Maerakaca Semarang punya wahana baru. Wahana yang diberi nama Lumina ini merupakan deretan replika rumah-rumah khas dari lima negara di tiga benua. Yakni Jepang, Yunani, Turki, Meksiko, dan Arab.
Lumina terletak di dekat Cafe Jembatan yang pernah viral karena spot foto Instagramablenya. Nuansa Jepang menjadi pintu gerbang wahana baru ini. Pilar-pilar merah seperti di pintu masuk Kuil Fushimi Inari, Tokyo, Jepang, menjadi pembuka Lumina.
Setelah melewati gerbang, pengunjung akan menemukan deretan Minka atau rumah khas Jepang. Koinobori atau hiasan berbentuk ikan ala Negeri Matahari juga disematkan di beberapa replika Minka.
Setelah melewati Minka, pengunjung disuguhi permukiman khas Yunani ala Santorini. Rumah berwarna putih bersih beratap biru ini tampak instagramable. Apalagi, disediakan tangga untuk pengunjung berfoto seolah-olah sedang berada di balkon Santorini.
Berikutnya, ada deretan replika rumah khas Turki, Meksiko, dan Arab. Di sana juga menjadi spot foto favorit. Rumah-rumah khas ini berjajar sepanjang sekira 250 meter. Di sediakan juga bangku panjang yang bisa digunakan untuk beristirahat sembar meninikmati pemandangan perkampungan lima negara.
Dirut PT PRPP Jateng, Titah Listyorini menuturkan, pihaknya sengaja memilih membangun replika rumah lima negara karena bentuknya khas dan unik. “Kenapa rumah, karena inline dengan Grand Maerakaca yang berisi anjungan. Anjungan itu kan rumah,” ucapnya, Jumat (4/9/2020).

Kata Lumina diambil dari ‘Illumination, yang berarti pencahayaan. “Diharapkan Lumina bisa menjadikan cahaya atau terang bagi Grand Maerakaca,” bebernya.
Dikatakan, Lumina sudah soft opening pada 16 Agustus-1 September 2020 lalu. Selama 17 hari itu, sudah ada sekitar 20 ribu pengunjung yang menikmati Lumina. “Artinya animo masyarakat sangat bagus,” terangnya.
Rencananya, besok Sabtu (5/9/2020) akan grand opening. “Tapi tidak ramai-ramai. Hanya internal kami saja, tumpengan. Sambil ngajak jalan-jalan anak yatim ke sini (Grand Maerakaca),” imbuhnya.
Terkait tiket, lanjutnya, tidak ada tarif khusus. Jadi satu dengan tiket masuk Grand Maerakaca. Yakni Rp 15.000.
Lebih lanjut, Titah menerangkan, lahan yang kini dipakai untuk Lumina ini, dulunya merupakan lahan becek. Kumuh, dan tidak pernah dijamah pengunjung Grand Maerakaca. Kemudian lahan tersebut diurug setinggi 1 meter.
“Nilai investasinya Rp 3 miliar. Pengerjaannya, kami bekerjasama dengan PT Genta Multi Jaya,” tandasnya. (*)
editor: ricky fitriyanto