SEMARANG (jatengtoday.com) – Penerapan audit dengan sistem digital atau e-audit menjadi upaya mempermudah petugas Inspektorat dalam menjalankan tugas, serta lebih efektif dan efisien. Terlebih, di Jateng terdapat 35 kabupaten/ kota serta ribuan SMA/ SMK dan SLB yang harus mendapat pengawasan.
“Ini yang saya inginkan. Nota dinas difoto dan didokumentasikan secara digital, sehingga tidak ada lagi nota atau berkas yang hilang, tertinggal ataupun tercuci. Silakan bekerja sama dengan Kominfo untuk mengaplikasikan sistem berbasis digital ini,” jelasnya, Senin (1/10/2018).
Wakil Gubernur yang akrab disapa Gus Yasin ini menyebutkan, pascakewenangan SMA/ SMK/ SLB beralih ke pemprov, tugas Inspektorat bertambah. Sementara, pengawasan terhadap SMA/ SMK memerlukan keseriusan karena rentan terjadi pelanggaran. Diantaranya saat pendaftaran siswa baru, sehingga pengawasan harus dioptimalkan.
“Kami tidak bisa menjalankan tugas sendiri, karenanya perlu kerja sama dengan instansi lain, termasuk Inspektorat di tingkat kabupaten/ kota guna menyelesaikan berbagai persoalan yang ada,” katanya.
Gus Yasin menjelaskan, pada prinsipnya ada satu keinginan besar untuk mewujudkan seluruh birokrasi di Jateng yang memiliki karakter baik. ASN Jateng pun menjadi pegawai yang handal dan profesional. Yakni, birokrasi yang memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat, penuh gebrakan kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi rakyat. Juga berintegritas, transparan, dan akuntabel. “Memang terus berubah menuju kearah itu,” cetusnya. (*)
editor : ricky fitriyanto