in

Gencarkan Promosi Pariwisata Lewat Fastival Jajanan

Hanya saja karena belum maksimalnya upaya promosi, maka hanya wisatawan-wisatawan lokal yang mengetahui keberadaannya.

Bupati Demak Eisti'anah didampingi Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Kurnia Zauharoh saat mengunjungi stan-stan jajanan tradisional peserta Festival Jajanan Tradisional Desa Boyolali Kecamatan Gajah. (istimewa)

DEMAK (jatengtoday.com)- Bukan rahasia lagi, selain pertanian, kelautan dan perikanan, juga UMKM, sektor pariwisata menjadi sokoguru perekonomian Kabupaten Demak.

Maka berbagai upaya promosi digeber untuk meningkatkan kunjungan wisatawan, sehingga berujung peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Wali.

Sejauh ini Masjid Agung Demak berikut makam Sultan Fatah dan raja-raja Kesultanan Bintoro identik dengan Kabupaten berpenduduk 1,2 juta jiwa ini, di samping Makam Sunan Kalijaga di Kadilangu.

Sementara seiring perkembangan jaman, bermunculan desa-desa wisata yang menawarkan beragam keindahan dan kekhasan berbasis kearifan lokal.

Hanya saja karena belum maksimalnya upaya promosi, maka hanya wisatawan-wisatawan lokal yang mengetahui keberadaannya.

Sehingga Dinas Pariwisata Kabupaten Demak pun berinisiatif menawarkan jajanan lokal sebagai alternatif pesona wisata, dengan menggandeng BUMDes atau kelompok sadar wisata desa setempat.

Plt Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Endah Cahya Rini didampingi Sekretaris Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Kurnia Zauharoh menuturkan, saat ini di Kabupaten Demak terdapat 12 desa wisata yang sedang bertumbuh. Masing-masing memiliki keunikan yang disebutkan mampu menjadi daya tarik wisata ketika dikelola secara profesional.

“Maka itu beberapa pelatihan pengelolaan desa wisata dan destinasi wisata bersumber anggaran DAK non-fisik maupun Dana Intensif Daerah (DID) kami selenggarakan demi membantu BUMDes, pelaku ekonomi kreatif juga kelompok sadar wisata dapat mengelola desa wisata ataupun destinasi wisata terkait,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Di samping juga menggelar Festival Jajanan Tradisional dalam rangka promosi pariwisata, yang selama 2022 ini telah diadakan lima kali. Yakni di Desa Bungo Kecamatan Wedung, Tambak Bulusan Karangtengah, Tlogoweru Guntur, Jragung Karangawen, dan Boyolali Gajah.

Kaitannya festival jajanan, Kabid Promosi dan Pemasaran Dinas Pariwisata Kabupaten Demak Ardhito Prabowo menjelaskan, dimaksudkan meningkatkan perekonomian desa wisata dan mengorbitkan kembali jajanan-jajanan tempo dulu yang nyaris punah, sehingga dikenal kembali oleh publik.

“Selain tentunya untuk membantu mempromosikan desa wisata sehingga banyak wisatawan yang tertarik berkunjung,”  ungkap Ardhito Prabowo.

Sehubungan itu Bupati Demak dr Hj Eisti’anah berpendapat, setelah dua tahun perekonomian lumpuh oleh pandemi covid-19, maka kini saatnya bangkit. Termasuk usaha ekonomi kreatif di sektor pariwisata.

Maka adanya festival jajanan tradisional yang maksudkan menghidupkan kembali pariwisata lokal sangat disuport. Sehingga keunikannya  dapat dikenal di kancah nasional bahkan internasional.

“Jajanan atau kuliner khas Desa Boyolali ini silakan dieksplor, cari keunikannya agar menarik minat wisatawan. Misalkan jambu madu atau apa pun, setelah itu promosikan lewat festival jajanan tradisional di kecamatan Gajah atau kecamatan-kecamatan lainnya. Pemkab akan memfasilitasi. Semakin menarik dan unik, Insya’Allah semakin banyak yang berminat untuk berkunjung,” kata bupati.

Tak lupa sebelum menutup pidato arahan dan berlanjut dengan mengunjungi stan jajanan tradisional, Bupati Eisti’anah berpantun. Ke Boyolali mampir ke Tembalang Asri. Lihat ikan besar di dasar kanal. Mari promosikan wisata dalam negeri. Lewat festival jajanan tradisional. (*)

Ajie MH.