SEMARANG (jatengtoday.com) – Puluhan kader Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah (RISMA JT) punya cara tersendiri untuk menyemarakkan bulan suci Ramadan. Jika pada umumnya menggelar kegiatan buka bersama, RISMA JT kini memilih kegiatan sahur on the road. Kegiatan tersebut digelar, Minggu (19/5/2019) dini hari.
Dengan mengendarai sepeda motor layaknya orang pawai, mereka menyusuri Jalan Kartini-Jalan Gajahmada-Jalan Gendingan-Jalan Imam Bonjol-Jalan Thamrin-Jalan Tri Lomba Juang dan Finish Taman Indonesia Kaya. Di sepanjang jalan, mereka menghampiri dan membagikan nasi kotak kepada para pemulung, tukang becak, tukang tambal ban, tukang pijit jalanan, dan masyarakat yang kurang beruntung lainya.
Ketua Panitia Gema Ramadan RISMA JT, Muhammad Rohimun Hidayah menuturkan, pada kegiatan kali ini, pihaknya sedikitnya membagikan 200 nasi kotak. Nasi tersebut berasal dari para donatur dan sekedah anggota RISMA JT.
“Kegiatan sahur on the road ini untuk menggugah rasa empati kader RISMA JT kepada sesama saudara kita yang kurang beruntung. Kita berbagi kepada mereka, sekaligus kita mengajak mereka berpuasa,” ujarnya.
Rohimun sangat berterima kasih kepada para donatur yang telah memberikan sebagian rizkinya untuk kegiatan tersebut. “Semoga berkah dan manfaat serta bernilai ibadah. Saya mendoakan kepada para donatur senantiasa diberikan kesehatan dan rizkinya lancar, kedepan bisa terus berbagi,” harapnya.
Ia menambahkan, selain kegiatan sahur on the road, pada Ramadan 1440 H, RISMA JT telah merancang beragam kegiatan. Diantaranya kajian anak menjelang puasa, pesantren Ramadan, santunan yatim piatu dan bakti sosial desa, ngabuburit dan sinau bareng bersama Gus Sabrang (Noe Letto) dan festival lomba anak.
Sementara itu, salah satu anggota Majelis Pertimbangan RISMA JT, Ahsan Fauzi mengapresiasi gelaran sahur on the road dan beragam kegiatan lainya. “Kalau yang bikin kegiatan buka puasa bersama sudah banyak, namun kalau sahur bersama masih jarang. Inilah cara kita menyemarakkan bulan suci Ramadan, ini tradisi yang bagus untuk bisa diuri-uri atau dilanggengkan,” tandasnya. (*)
editor : ricky fitriyanto