in

Gara-gara Masalah Ini, Pengelola Wapit Temanggung Dapat Teguran Keras

TEMANGGUNG (jatengtoday.com) – Pentas musik di Wisata Alam Jumprit (Wapit), Desa Tegalrejo, Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah dihentikan karena melanggar protokol kesehatan.
Kapolres Temanggung AKBP Muhamad Ali mengatakan, petugas datang langsung ke lokasi dan langsung membubarkan kegiatan.
Kapolres yang juga Ketua I Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung ini menambahkan, secara resmi kegiatan musik yang dilaksanakan pada Sabtu (15/8) malam tersebut memang tidak mengantongi izin.
Pihak pengelola wisata hanya mengajukan izin untuk membuka kembali objek wisatanya. Namun dalam izin yang diajukan tidak disertai dengan kegiatan tambahan.
“Kalau objek wisatanya memang sudah diizinkan, untuk pemulihan ekonomi. Namun untuk kegiatan konser musik memang belum dibolehkan,” kata Ali, Senin (17/8/2020).
Ia menjelaskan untuk objek wisata diizinkan beroperasi hanya saja harus menaati protokol kesehatan, seperti harus menyediakan tempat cuci tangan di sejumlah titik dan maksimal pengunjung hanya 50 persen dari kapasitas.
“Sanksi teguran keras sudah disampaikan, namun jika masih mengulang kembali maka akan dilakukan sanksi yang lebih tegas dengan penutupan objek wisata tersebut,” katanya.

Peringatan Tertulis

Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung, Minggu (16/8), memberi peringatan tertulis kepada pengelola wisata Wapitt sehubungan dengan adanya kegiatan Wapitt Night tersebut.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Temanggung, Djoko Prasetyono mengatakan pengelola Wapitt tidak bisa menjalankan kesanggupannya dalam menjaga protokol kesehatan, sehingga mengakibatkan tidak ada ketaatan yang sudah menjadi kesepakatan.
“Terhadap kejadian ini gugus tugas bertindak cepat dan tegas agar kejadian serupa tidak terjadi lagi, dan apabila peringatan tertulis ini tidak diindahkan dan tidak dilakukan perbaikan, maka akan dilakukan sanksi penutupan sementara,” katanya.
Pengelola objek wisata Wapit, Anisa Galuh Setya Yulistyarini, meminta maaf dan mengakui kesalahan yang terjadi. Pihaknya berjanji tidak akan mengulangi lagi, serta akan mengevaluasi semua kegiatan yang dilakukan di tempat wisata yang dikelola.
“Saya terima teguran ini dan mohon maaf atas keteledoran yang dilakukan. Ke depannya kami berjanji tidak akan mengulangi lagi,” ujar Anisa. (ant)
editor : tri wuryono