SEMARANG (jatengtoday.com) – Tidak ada yang mengira bahwa sebuah villa di wilayah Kabupaten Semarang menjadi salah satu tempat latihan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Warga setempat tak pernah mengendus kegiatan-kegiatan yang mencurigakan.
Villa tersebut tepatnya berada di RT 01 RW V Dusun Gintungan, Kelurahan Bandungan, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Menurut Ketua RW V, Rukiman, selama ini villa yang disebut sebagai tempat latihan itu terlihat sepi. “Kami warga nggak ada yang menyangka,” ucapnya saat dihubungi, Senin (28/12/2020).
Dulu, katanya, villa di kawasan tersebut cukup ramai karena lokasinya yang asri. Sekarang tidak ada yang menyewa karena sedang direnovasi. “Kalau nggak salah itu diperbaiki sejak 3 bulan yang lalu,” imbuhnya.
Sepengetahuannya, villa tersebut milik warga Kota Semarang. Dulunya dikelola pihak suami, tapi karena sudah meninggal lalu dikelola istri.
Penjaga villa yang lama juga sudah meninggal. Kemudian, pada masa renovasi ini dijaga oleh orang baru.
Rukiman mengungkapkan, tarif sewa rata-rata villa di kawasan tersebut adalah Rp 800.000 per hari. Kapasitas per villa bisa untuk 50 orang. “Biasanya kalau ada yang nyewa nggak lama, paling hanya dua hari,” tuturnya.
Yang dia tahu, penyewa umumnya dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Secara aturan, tidak ada ketentuan bahwa penyewa wajib lapor pihak RW. Selama menjabat, dia hanya pernah dimintai izin oleh penyewa dari komunitas anak punk.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror Polri membongkar pusat latihan jaringan teroris JI di sejumlah lokasi di Jawa Tengah. Salah satunya di kawasan Bandungan, Kabupaten Semarang.
Di tempat itu para anggota muda JI dilatih bela diri dan persenjataan, simulasi penyerangan pasukan VVIP, hingga pelatihan pembuatan bom.
Setelah mendapat pelatihan di situ, selanjutnya dikirim ke luar negeri untuk mendalami pelatihan militer. Informasi yang dihimpun, sejak 2013 hingga 2018 sudah banyak anggota JI yang dikirim ke Suriah. (*)
editor: ricky fitriyanto