SEMARANG (jatengtoday.com) – Sebanyak enam kelurahan di Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang rawan tanah longsor. Keenam kelurahan tersebut baru sebagian kecil dari wilayah yang rawan longsor di Kota Semarang.
Camat Gajahmungkur, Bambang Pramusinto mengatakan pihaknya terus memantau sejumlah wilayah rawan longsor tersebut. “Setiap usulan warga memang harus diakomodasi semua. Kami juga ada proses perencananaan,” kata Bambang, usai peresmian Balai RW di RT 1 RW 6 Kelurahan Bendan Dhuwur, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang, Sabtu (26/1/2019).
Dikatakannya, untuk menangani sejumlah titik rawan tanah longsor tersebut, Pemkot Semarang melakukan pemetaan wilayah melalui Musrenbang.
“Pemerintah kan ada Musrenbang. Kami wadahi semua aspirasi, kemudian usulan-usulan itu kami pilah-pilah. Ada yang lewat kelurahan, kecamatan, kemudian dinas, termasuk aspirasi anggota dewan,” katanya.
Saat ini, lanjut Bambang, di wilayah Kecamatan Gajahmungkur terdapat enam kelurahan rawan longsor. Melalui Musrembang tersebut, warga bisa menyampaikan masukan dan usulan. “Selain itu, pemerintah juga memiliki program nonfisik untuk pelatihan kebencanaan,” katanya.
Pihaknya mengaku sangat terbantu adanya keterlibatan sejumlah stakeholder yang bersinergi untuk mencari solusi pemecahan masalah yang dialami warga. Baik dari Corporate Social Responsibility (CSR) maupun penyerapan aspirasi masyarakat melalui anggota dewan.
“Beban kami semakin ringan. Memang, kondisi saat ini masih perlu banyak pembenahan dan pendampingan. Terutama terkait infrastruktur, fasilitas olah raga hingga akses jalan,” katanya.
Berdasarkan pemetaan wilayah rawan bencana oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, sedikitnya ada 9 kecamatan rawan longsor. Yakni Gajahmungkur, Gunungpati, Candisari, Ngaliyan, Tugu, Tembalang, Semarang Selatan, Semarang Barat, dan Banyumanik.
Sedangkan untuk daerah rawan puting beliung berada di 10 kecamatan, yakni Gunungpati, Candisari, Gayamsari, Genuk, Ngaliyan, Tugu, Tembalang, Semarang Utara, Semarang Barat, dan Semarang Timur.
Sementara untuk daerah rawan banjir berada di Kecamatan Semarang Utara, Semarang Barat, Semarang Timur, Tugu, Candisari, Gunungpati, Gayamsari, Pedurungan, Tembalang, dan Genuk.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang, Agus Harmunato sebelumnya mengakui sejumlah titik di Kota Semarang rawan longsor.
“Apabila terjadi bencana baik banjir maupun longsor, warga tidak perlu panik. Tetapi harap segera melaporkan ke KSB di kelurahan setempat. KSB itu akan melaporkan ke pos kami yang berjaga 24 jam. Kami akan koordinasi dengan instansi terkait dan akan segera ditangani,” katanya.
Pihaknya mengaku telah memetakan daerah rawan bencana di Kota Semarang. Diantaranya dengan melakukan sosialisasi dengan melibatkan kecamatan dan kelurahan di Kota Semarang. “Kami membentuk KSB untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat,” katanya. (*)
editor : ricky fitriyanto