SEMARANG (jatengtoday.com) – Produk perikanan dari Indonesia menyimpan potensi besar untuk dieskpor ke negara-negara di Uni Eropa. Sayang, pasar tersebut belum bisa ditembus karena pelaku usaha dalam negeri belum bisa memenuhi standar mutu.
Kepala Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Rina menjelaskan, salah satu standar mutu yang belum bisa dipenuhi adalah Badan Standarisasi Nasional (BSN). BSN merupakan salah satu dari lembaga pemerintah yang bertugas membuat standar tersebut.
Dengan adanya standar yang sudah ditetapkan, para pelaku usaha perikanan bisa lebih mudah mendapatkannya. Sebab, BKIPM yang bekerja sama dengan BSN akan memberikan standar bertaraf internasional. Masyarakat bisa melakukan pengajuan di mana saja dan tidak perlu datang ke kantor.
“Badan karantina ini dengan semua UPT-nya melaksanakan kegiatan berdasarkan standar internasional. Kita di UPT, setiap akan melakukan perlintasan produk perikanannya ke luar negeri atau dalam negeri harus memenuhi ISO 17020 dan ISO 17025-9001,” katanya.
Dengan berstandar internasional, produk-produk kita secara mudah bisa diterima di negara-negara internasional. “Dan sudah ada 157 negara yang menerima produk perikanan dari Indonesia,” kata Riena di sela pembukaan kantor BKIPM Semarang yang baru, Rabu (21/8/2019).
Dengan e-Learning yang sudah terkoneksi dengan seluruh kantor BKIPM, maka petugas tinggal melakukan pengecekan produk perikanan yang akan dikirim.
“Nanti, dari hasil pemeriksaan melalui e-learning yang diverifikasi di lapangan, akan keluar health sertificated. Selain itu, pelayanan yang diberikan hanya dalam hitungan jam,” jelasnya.
Kepala BKIPM Semarang Raden Gatot Perdana menambahkan, selama ini ekspor perikanan dari Jateng terus menunjukkan tren positif. Peningkatan kuantitas juga diikuti kepatuhan para pelaku usaha perikanan di Jateng dalam mematuhi standar mutu dari pasar internasional.
“Semester satu 2019 volume ekspor Jawa Tengah mencapai 26.775 ton, dengan nilai Rp1,59 triliun. Sedangkan lima komoditas terbesarnya adalah surimi, cumi-cumi, daging rajungan, udang dan ikan swangi,” ucap Gatot.
Sementara, lanjut Gatot, negara tujuan ekspor hasil perikanan Jateng adalah Amerika Serikat, Jepang, Malaysia dan Taiwan. (*)
editor : ricky fitriyanto