SEMARANG (jatengtoday.com) — Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Semarang mengikuti Edufair 2023 yang digelar di SMA 1 Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Selasa (31/1/2023).
Pameran pendidikan tersebut tak hanya diikuti STIE Semarang, melainkan ada puluhan perguruan tinggi lain.
Meskipun begitu, stan milik STIE Semarang mudah ditemukan. Sebab, stan STIE ramai dikunjungi peserta Edufair 2023 yang merupakan siswa dari berbagai sekolah.
Wakil Ketua STIE Semarang Marsha Ayunita Irawati mengapresiasi terselenggaranya Edufair 2023 lantaran antusias peserta yang tinggi. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus digelar di tahun berikutnya.
Marsha menjelaskan salah satu tujuan STIE Semarang mengikuti kegiatan tersebut untuk mengenalkan kampus kepada masyarakat, khususnya peserta didik.
Sebagai perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah yang telah terakreditasi, STIE layak jadi rujukan. “Kami ada tiga program studi yaitu manajemen, akuntansi, dan pascasarjana magister manajemen,” jelas Marsha.
Dorong Mahasiswa Berwirausaha
Selain studi akademik, STIE Semarang mempunyai program membimbing mahasiswa untuk bisa mandiri, memiliki kemampuan, dan aktif mencari peluang di luar kampus.
Kata dia, para mahasiswa didorong memiliki usaha mikro kecil menengah (UMKM) sendiri seperti membuat keripik, ecoprint, dan beragam jenis produk lainnya.
“Kami mendorong agar para mahasiswa aktif membuat produk yang dapat diperjualbelikan ke masyarakat,” katanya.
Pendampingan wirausaha di STIE Semarang sudah berlangsung kurang lebih dua tahun. “Kami bimbing mereka dari awal, mulai merencanakan bisnisnya, memproduksi sampai pemasaran,” imbuh Marsha.
Edufair Diinisiasi MGBK
Ketua panitia acara Elly Widya Trisetyaningrum mengatakan, Edufair 2023 diinisiasi organisasi Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling (MGBK) SMA/SMK/MA Kabupaten Grobogan bersama Dinas Pendidikan Wilayah IV Provinsi Jateng.
“Ada 52 stan perguruan tinggi swasta dan negeri se-Jateng-DIY seperti Jepara, Kudus, Pati, Grobogan, Surakarta, Yogakarta, Kota Semarang, da lainnya,” katanya.
Elly mengatakan, salah satu tujuan acara tersebut ialah mengenalkan peserta didik yang berkeinginan melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi.
Ia menyebut sekitar 15.000 siswa dari SMA/SMK/MA atau sederajat se-Kabupaten Grobogan ikut berpartisipasi dalam pameran pendidikan Edufair 2023 itu.
“Kami berharap para siswa kembali bangkit pasca Pandemi Covid-19. Selanjutnya mereka dapat melanjutkan ke perguruan tinggi karena mereka merupakan generasi emas bangsa Indonesia,” katanya.
Dalam pameran pendidikan itu, Kepala Dinas Pendidikan Wilayah IV Jateng Budi Santosa sempat memberi arahan tentang kurikulum merdeka belajar, yakni pendekatan supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminati.
Kurikulum merdeka belajar sendiri menekankan pada pembentukan karakter anak, sehingga diharapkan memiliki pribadi yang disiplin, mandiri, pekerja keras, toleran, dan berkebhinekaan global.
Menurut Budi Santosa, hal itu perlu dilakukan mengingat saat ini merupakan era modern, agar generasi yang akan datang memiliki wawasan global.
“Generasi muda yang dihasilkan dari kurikulum merdeka belajar ialah generasi yang berpikir global dan bertindak lokal. Mereka tidak lupa dari daerah asal,” paparnya. (*)
editor : tri wuryonoÂ