Selasa, Januari 19, 2021
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi
  • Masuk
IKUT MENULIS
Jateng Today
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
No Result
View All Result
Jateng Today
No Result
View All Result

Duh, Jateng Hanya Punya 69 Alat Pendeteksi Bencana

Daya jangkau satu alat sejauh dua kilometer saja. Makanya yang terpasang sekarang masih sangat minim.

Ajie MH oleh Ajie MH
Selasa, 15 Januari 2019
di PERISTIWA
Reading Time: 2min read
Duh, Jateng Hanya Punya 69 Alat Pendeteksi Bencana
BagikanTwit

SEMARANG – ( jatengtoday.com) – Jika dilihat dari potensi bencana, idealnya Provinsi Jateng memiliki 144 unit alat pendeteksi dini bencana atau early warning system (EWS). Tapi saat ini hanya punya 69 unit saja. Itu pun kebanyakan dipasang di wilayah Jateng bagian selatan.

EWS terpasang di Purworejo sebanyak 12 unit, di Kabupaten Cilacap sebanyak 47 unit dan sisanya ada di Kebumen sebanyak 10 unit.

Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Jateng, Sarwa Pramana mengakui, jumlah EWS di Jateng sangat kurang. “Idealnya Jawa Tengah mempunyai 144 alat pendeteksi tsunami. Itu kan alatnya dalam bentuk sirine yang dipasang mengapung di titik lokasi yang dianggap rawan tsunami. Tapi sementara ini, Kementerian ESDM baru bisa memasang 69 alat saja di sana,” jelasnya, Selasa (15/1/2019).

Dijelaskan, seharusnya peralatan pendeteksi tsunami tersebut, bisa terpasang di sepanjang 289,07 kilometer sepanjang garis pantai selatan.

“Daya jangkau satu alat sejauh dua kilometer saja. Makanya yang terpasang sekarang masih sangat minim. Cuma ada 49 persen dari kebutuhan yang diperlukan,” terangnya.

Kurangnya alat pendeteksi tsunami itu membuktikan pemerintah belum bisa memprioritaskan kegiatan penanggulangan bencana hingga saat ini. Padahal, bencana tsunami merupakan ancaman terbesar bagi masyarakat pesisir Indonesia.

“Sekarang bumi semakin tua. Pertandanya dari mulai Gunung Agung meletus lalu memunculkan gempa di NTB, Palu, Pantai Anyer sampai gempa beruntun di Tasikmalaya. Bahkan, kami bersama BMKG telah memperkirakan ada 11 kecamatan di Cilacap yang berpotensi terkena ancaman tsunami,” ujarnya. .

Dalam waktu dekat, pihaknya akan mengirimkan surat permintaan kepada pemerintah pusat, untuk mengusulkan penambahan alat pendeteksi tsunami “Sering ada gempa bumi di Pulau Jawa, gelombang tsunami masih berpotensi terjadi di kawasan pesisir,” tandasnya. (*)

editor : ricky fitriyanto

Trending Topic: alat pendeteksi tsunamiancaman tsunami di CilacapBPBD Jatengearly warning systemheadlinepotensi gempa dan tsunami di Jateng
Masuk untuk Berkomentar

TERBARU

Varian Baru Virus Corona Afsel Diyakini Lebih Mudah Menular

Varian Baru Virus Corona Afsel Diyakini Lebih Mudah Menular

19 Januari 2021
94 Persen Wilayah di Indonesia Masuk Puncak Musim Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem

94 Persen Wilayah di Indonesia Masuk Puncak Musim Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem

19 Januari 2021
Pagi Ini Jokowi Tinjau Dampak Gempa di Majene dan Mamuju

Pagi Ini Jokowi Tinjau Dampak Gempa di Majene dan Mamuju

19 Januari 2021
Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas dan 30 Kali Guguran Material

Gunung Merapi Keluarkan Awan Panas dan 30 Kali Guguran Material

19 Januari 2021
Rahasia Agar Mood Tidak Mudah Hancur

Rahasia Agar Mood Tidak Mudah Hancur

19 Januari 2021
Basarnas Kumpulkan 310 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air

Basarnas Kumpulkan 310 Kantong Jenazah Korban Sriwijaya Air

18 Januari 2021

POPULAR NEWS

  • Ribuan Non ASN Pemkot Semarang Belum Gajian, BPKAD: Diupayakan Secepatnya

    Ribuan Non ASN Pemkot Semarang Belum Gajian, BPKAD: Diupayakan Secepatnya

    1061 share
    Share 424 Twit 265
  • Gaji Non ASN di Kota Semarang Tersendat, Begini Penjelasannya

    2670 share
    Share 1068 Twit 668
  • Dipensiun Tanpa Pesangon, Sekuriti Bank Mandiri Semarang Tuntut Keadilan

    958 share
    Share 383 Twit 240
  • Perusahaan Pembuat Bingkai di Semarang Diduga Larang Karyawan Ikut FSPMI

    863 share
    Share 345 Twit 216
  • Eksotisme Bledug Kuwu, Situs Legenda Jaka Linglung

    2639 share
    Share 1056 Twit 660
jateng today

Kantor dan Redaksi

Diterbitkan oleh PT Cakra Media Jateng Kantor, Redaksi:
Gd. Monod Diephuis & Co.
Jl. Kepodang 11-13 Kota Lama, Semarang.

Telp: 024-8694252, 081325175005
Email: jatengtodayredaksi@gmail.com
Info Iklan: 081-325-17-5005

Direktur: Agus Suryo Winarto
Pemimpin Redaksi: Ricky Fitriyanto
Staf Redaksi: Tri Wuryono (Editor), Abdul Mughiz, Ajie Mahendra, Baihaqi Annizar, Yoyok Kusri
Webmaster: Day Milovich
Desain Grafis: Ninna Prana S
  • Pedoman Media Saiber
  • Kantor dan Redaksi

© 2018 Jateng Today

No Result
View All Result
  • BERITA
    • EKONOMI – BISNIS
    • HUKUM – KRIMINAL
    • KOTA
    • OLAHRAGA
      • PSIS
    • PEMERINTAHAN
    • PENDIDIKAN – KESEHATAN
    • PERISTIWA
    • POLITIK
    • SENI – BUDAYA
  • INDEPTH
  • OPINI
  • FEATURES
  • KOTA LAMA
  • VIDEO
  • TRAVELING
  • OTOMOTIF
  • Masuk

© 2018 Jateng Today

Hai, Jumpa Lagi!

Masuk ke Akun Anda

Lupa Password?

Buat Akun Baru

Selangkah lagi. Isi formulir berikut:

Buat isian di semua kotak Masuk

Siap memulihkan password

Masukkan username atau email Anda untuk ganti password baru

Masuk