SEMARANG (jatengtoday.com) – Dari data Dinas Perhubungan (Dishub) Jateng, terhitung ada sekitar 10 persen dari 3.417 armada bus yang tidak layak. Bahkan ada yang usia armadanya lebih dari 25 tahun. Hingga saat ini, bus tersebut masih beroperasi mengantarkan penumpang.
Kepala Dishub Jateng, Satriyo Hidayat menjelaskan, sebenarnya ada sekitar 6 ribu unit bus yang terdata di Kementerian Perhubungan (Kemenhub) beroperasi di wilayah Jateng. Tapi ketika pihaknya mendata ulang dengan terjun langsung ke terminal dan pool, kenyataannya hanya tersisa 3.417 unit yang masih aktif.
“Dari jumlah yang masih aktif itu, 10 persennya tidak layak beroperasi. Bus yang tak layak jalan itu rata-rata milik PO yang nggak punya pendanaan untuk melakukan peremajaan,” tegasnya, Kamis (18/10/2018).
Dari pantauannya, bus-bus tak layak itu biasa mengambil trayek di Jateng bagian timur sebelah utara. Seperti Pati, Keling, dan Rembang, yang jumlah peminatnya juga sedikit.
Sebagai upaya penertiban, pihaknya akan melakukan pendekatan dengan PO terkait agar armada mereka disraping atau diremajakan. “Toh, masih banyak juga PO yang bertahan sampai saat ini, seperti Efisiensi, Sumber Alam, dan Sinar Jaya. Mereka menerapkan e-ticketing dan kita perlu belajar dari sana,” beber Satriyo.
Selain itu, Dishub Jateng juga tengah menjajaki kerjasama dengan Organisasi Angkutan Darat (Organda) dalam melakukan peremajaan bagi bus-bus yang tidak layak beroperasi. (*)
editor : ricky fitriyanto