SEMARANG (jatengtoday.com) – Terdapat enam pasien Covid-19 yang terkonfirmasi varian Omicron menjalani perawatan di Kota Semarang, Jawa Tengah. Dari keenam pasien tersebut, empat di antaranya dinyatakan sembuh. Saat ini, masih ada dua pasien Omicron yang dirawat terpisah di dua rumah sakit di Kota Semarang.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Abdul Hakam di Semarang mengatakan berdasarkan 25 sampel ‘Whole Genome Sequencing’ (WGS) yang diperiksa, empat orang terkonfirmasi Omicron sisanya varian Delta.
“Empat kasus tersebut berasal dari satu orang yang sebelumnya memiliki riwayat perjalanan dari luar negeri,” katanya, Jumat (21/1/2022).
Dijelaskannya, pasien tersebut sebelumnya telah menjalani perawatan karantina selama sepekan di RS Wisma Atlet Jakarta. Pasca menjalani karantina, hasil PCR pasien tersebut dinyatakan negatif.
“Namun setelah sepekan, pasien tersebut merasa tidak enak badan yang kemudian dilanjutkan dengan tes PCR dengan hasil positif,” terang Hakam.
Berdasarkan hasil penelusuran, pasien tersebut melakukan kontak erat dengan tiga anggota keluarga sebelum akhirnya ketiga anggota keluarganya tersebut dinyatakan positif.
“Keempat pasien tersebut sudah divaksin saat terkena Covid-19. Setelah dilakukan perawatan, saat ini keempatnya dinyatakan sembuh,” katanya.
Selain keempat pasien Omicron warga Kota Semarang tersebut, saat ini masih ada dua pasien berasal dari luar kota yang saat ini dirawat di dua rumah sakit berbeda di Kota Semarang, yakni RS Bhayangkara dan RS Elisabeth Semarang.
“Yang di Bhayangkara, dia (warga luar kota) sengaja berobat di Semarang. Yang di Elisabeth, dia warga luar kota tapi domisili di Kota Semarang, pekerja di sebuah BUMN,” ungkapnya.
Dikatakan Hakam, pasien Omicron yang dirawat di Kota Semarang tersebut dalam kondisi baik. “Dia flu tidak sembuh-sembuh. Di Bhayangkara sekitar tanggal 9-nan kemudian dia swab tanggal 11, positif. Diminta PCR, baru dirawat di RS Bhayangkara,” katanya.
Hakam meminta agar masyarakat lebih taat dalam menerapkan protokol kesehatan. Pihaknya mengaku akan mengaktifkan kembali program aplikasi SiDatang untuk mencatat kedatangan warga dari luar kota dan luar negeri.
“Kami minta pemantauan di tingkat RT dan RW dioptimalkan. Selain itu percepatan vaksin booster juga terus diupayakan,” katanya. (*)