in

“Doctor Strange 2” Sajikan Cerita Karakter Lebih Kompleks

Strange menemukan dirinya untuk mau mencoba bekerja sama dengan banyak orang.

Benedict Cumberbatch sebagai Dr. Stephen Strange dalam "Doctor Strange in the Multiverse of Madness" karya Marvel Studios. (antara/marvel studio/jay maidment)

JAKARTA (jatengtoday.com) – Sejumlah pemain utama film “Doctor Strange in the Multiverse of Madness” mengatakan sekuel ini memberikan pengembangan cerita (arc) karakter-karakter yang sebelumnya sudah akrab ditemui di konten-konten Marvel Cinematic Universe (MCU).

“Saya kini melihat karakter Doctor Strange sangat menarik dan ‘kebingungan’. Namun, di film ini dia akan menemukan sisi humanis, kekurangan, dan kekuatan dirinya di tengah segala ilmu sihir ini,” kata Cumberbatch, pemeran Doctor Strange, dalam jumpa pers global “Doctor Strange in the Multiverse of Madness”, dikutip pada Rabu (5/5/2022).

“Selain itu, Strange menemukan dirinya untuk mau mencoba bekerja sama dengan banyak orang, ia akhirnya menyadari bahwa ia tidak bisa menyelesaikan semua masalah yang terjadi hanya dengan mengandalkan dirinya sendiri. Dan itu didukung dengan sifatnya yang mudah belajar, fleksibel, membuatnya ikut bertumbuh di perjalanan ini,” imbuhnya.

Cumberbatch melanjutkan, ia menyukai ide dan struktur naratif dari multisemesta (multiverse). Menurutnya, multisemesta tidak terlalu jauh dengan kehidupan sehari-hari manusia.

“Ide multiverse ini sebenarnya dekat dengan kita. Kita memainkan banyak peran di kehidupan, memungkinkan kita melihat versi, pilihan yang berbeda dari kita sebenarnya. Rasanya itu seperti self-therapy untuk saya dan karakter saya,” kata Cumberbatch.

“Namun, di sisi lain juga sangat menyenangkan untuk bisa mengubah perilaku karakter, namun juga menemukan kesamaan dari perbedaan yang ada dan lebih kompleks,” ujarnya.

Sependapat, pemeran Wanda Maximoff/Scarlet Witch, Elizabeth Olsen mengatakan, dirinya memiliki pendekatan yang berbeda untuk karakternya sejak serial pertama Marvel Studios, “WandaVision” (2021), walaupun ia sudah muncul di setidaknya lima film MCU sejak “Captain America: The Winter Soldier” (2014).

“Setelah ‘WandaVision’, pendekatan saya berbeda — lebih ke storytelling yang tulus, fokus kepada rasa kehilangan dan duka yang sudah dialami Wanda. Lewat ‘WandaVision’, saya bisa membawakan Wanda menjadi wanita yang mencoba menerima diri dan takdirnya,” kata Olsen.

“Saya juga lebih mengeksplor sesuatu yang berbeda dengan karakter saya. Ia sekarang lebih percaya diri, sudah mengenal dirinya. Saya pikir gol saya adalah memainkan karakter dengan penuh ‘pembelaan’, terlepas seperti apa proses yang ia lalui,” imbuhnya.

Olsen berharap, sekuel kedua “Doctor Strange” ini bisa membawa penonton ke pengembangan karakter Wanda yang lebih dalam.

“Semoga dalam film ‘Doctor Strange in the Multiverse of Madness’ bisa menjadi kelanjutan perjalanannya selama ini dan tiba di momen ini,” ujarnya.

Sementara itu, dalam “Doctor Strange in the Multiverse of Madness”, MCU membuka multiverse serta mendorong batas-batas yang lebih jauh lagi dari sebelumnya.

Perjalanan ke tempat yang tidak diketahui bersama Doctor Strange, dengan bantuan sekutu mistis baik lama maupun baru, melintasi realitas alternatif multiverse yang membingungkan dan berbahaya untuk menghadapi musuh baru yang misterius.

“Doctor Strange in the Multiverse of Madness” dibintangi oleh Benedict Cumberbatch, Chiwetel Ejiofor, Elizabeth Olsen, Benedict Wong, Xochitl Gomez, dengan Michael Stühlbarg, serta Rachel McAdams.

Film ini disutradarai oleh Sam Raimi, dan Kevin Feige sebagai produser.

Louis D’Esposito, Victoria Alonso, Eric Hauserman Carroll dan Jamie Christopher berperan sebagai produser eksekutif. Skenario ditulis oleh Michael Waldron.

“Doctor Strange in the Multiverse of Madness” tayang di bioskop Indonesia mulai 5 Mei. (ant)

Tri Wuryono