SEMARANG (jatengtoday.com) – Arus lalu-lintas yang masuk di Kota Semarang menjelang liburan Natal dan Tahun Baru 2021 diprediksi menurun atau tidak terlalu ramai dibanding tahun lalu. Lalu lintas diperkirakan normal atau terbilang “sepi” untuk ukuran perayaan momen pergantian tahun.
Pasalnya, selain masih dalam situasi pandemi, sejumlah daerah menerapkan kebijakan ketat bagi pendatang dari luar kota. Pemerintah melarang perayaan tahun baru maupun pesta kembang api.
“Arus lalu-lintas akan lebih banyak didominasi kendaraan lokal,” kata Kepala Dishub Kota Semarang Hendro Pudyo Martantono, Selasa (22/12/2020).
Bahkan untuk lalu-lintas dalam kota saat Natal juga diprediksi menurun. Sebab, Pemkot Semarang masih menerapkan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM). Maka pada penyelenggaraan misal Natal tahun ini dilakukan pembatasan jumlah jemaat. “Misalnya di Holy Stadium, biasanya Misa Natal diikuti ribuan jemaat. Kali ini dibatasi 700 jemaat. Begitu juga di Gereja Katredral,” katanya.
Adanya pembatasan jumlah jemaat dalam perayaan Natal tersebut secara otomatis akan mengurangi jumlah lalu-lintas di Kota Semarang.
Namun demikian, lanjut dia, Dishub bersama Polrestabes Semarang tetap mendirikan pos pemantauan menyambut Natal dan Tahun Baru. Di antaranya Pos Pantau Tugu Muda, Simpang Lima, Gate Kali Kangkung, dan Rest Area 423 Manyaran.
“Kami menyiapkan pos pantau, termasuk pemantauan dengan memanfaatkan Area Traffic Control System (ATCS) di Kantor Dishub. Ada posko induk. Kalau ada apa-apa bisa terpantau sehingga kami bisa melakukan langkah secepat mungkin,” ujarnya.
Hingga saat ini, pihaknya belum merencanakan pemberlakuan rekayasa lalu-lintas Natal dan Tahun Baru di Kota Semarang. “Penutupan ruas jalan juga tidak dilakukan,” katanya. (*)
editor: ricky fitriyanto